9 Mindset Jika Ingin Berubah Dari Karyawan Menjadi Pengusaha

Business-mindset

Mindset adalah penentu utama peraih kesuksesan dalam setiap langkah kehidupan. Dengan kata lain, pola pikir yang Anda adopsi menentukan sebagian besar apa yang akan Anda raih. Namun keadaan dan situasi yang berbeda membutuhkan pola pikir yang berbeda pula. Umumnya, orang berpikiran untuk meninggalkan status karyawan dengan gaji tiap bulan untuk menjadi seorang wirausahawan. Sayangnya, tidak semua calon pengusaha memahami perlunya pergeseran pola pikir yang cukup krusial ini.

Jadi, sebagai seseorang yang pernah menjadi karyawan, apakah Anda harus berpikir dengan cara berbeda untuk sukses pada saat menjadi wirausahawan?

 

1.  Anda bertanggung jawab pada semua keputusan – baik dan buruk

Pengusaha memiliki kesempatan yang luar biasa untuk menciptakan sesuatu dari nol, dengan cara yang mungkin tidak akan bekerja pada orang lain. Tapi ini berarti membuat keputusan besar tentang apa yang harus dilakukan, kapan dan bagaimana. Anda tidak bisa menunggu sampai hal-hal tertentu terjadi, atau mengharapkan seseorang untuk memberitahu Anda apa yang harus dilakukan. Anda sendiri yang harus membuat itu semua terjadi! Pengusaha sukses juga memahami bahwa peluang mungkin hanya datang sekali, dan mengembangkan rasa urgensi yang akan membantu mereka mencapai tujuan.

2. Anda harus memegang visi baik jangka panjang dan jangka pendek secara bersamaan

Bekerja untuk orang lain dengan posisi tanggung jawab atas pekerjaan sendiri telah Anda lakukan dengan baik. Sebagai wirausahawan, Anda harus memproyeksikan pikiran Anda ke depan, berpikir tentang potensi dan peluang yang terbentang di sekitar bisnis, serta membuat keputusan di antara berbagai ketidakpastian. Hal ini mengharuskan Anda untuk menghadapi kenyataan bahwa apa yang Anda lakukan, atau tidak lakukan, hari ini, mungkin akan berdampak pada bisnis tiga bulan, bahkan lima tahun ke depan.

3. Merasa tidak nyaman adalah ‘zona nyaman’ baru Anda

Sebagai seorang karyawan, Anda terbiasa berpikir ‘di dalam kotak’. Sebagai seorang pengusaha, tidak ada kotak. Anda melihat apa yang orang lain tidak lihat, menguji ide-ide bisnis baru, merebut wilayah baru, dan juga mengambil risiko. Ini membutuhkan keberanian, mental kuat dan kemampuan untuk terus bertahan meskipun terus mendapatkan penolakan dan menghadapi sikap skeptis.

4.  Belajar adalah sebuah perjalanan yang berkelanjutan

Sebagai seorang karyawan, Anda memiliki deskripsi pekerjaan yang membutuhkan seperangkat keterampilan spesifik. Namun, ketika menjadi seorang pengusaha, Anda akan belajar banyak keterampilan baru, kecuali jika Anda memiliki dana untuk memperkerjakan orang lain. Banyak hal baru yang harus Anda pelajari, seperti membuat spreadsheet, mendapatkan investor, memasarkan ide-ide Anda, atau menggunakan teknologi yang masih asing bagi Anda. Apa yang perlu dilakukan, harus dilakukan, tidak ada tempat untuk mengeluh dan beralasan.

5.  Angka tidak akan berbohong

Ketika angka berbicara, itu sudah cukup bagi sebagian besar karyawan untuk mengetahui apa yang terjadi dan apa yang akan terjadi. Namun sebagai wirausahawan, Anda sebaiknya belajar untuk peduli dengan angka sesegera mungkin, karena angka tersebut akan berpengaruh terhadap arus kas Anda yang nantinya akan membuat Anda terjaga – atau keluar -dari bisnis. Pada akhirnya, penjualan, biaya, keuntungan dan kerugian yang baik itulah yang akan memberikan Anda tidur malam yang nyenyak atau gaya hidup yang diinginkan.

6.  Cintai bisnis Anda, tetapi bersikaplah objektif

Sebagai seorang karyawan, Anda akan melakukan sesuatu yang tidak Anda sukai hanya untuk gaji. Namun, sebagai pengusaha Anda akan mencintai bisnis Anda sepenuhnya karena usaha keras dan waktu berjam-jam yang telah dihabiskan untuk mengembangkannya. Jangan sampai Anda jatuh ke dalam perangkap berpikir dan bertindak seperti seorang karyawan di perusahaan Anda sendiri.

7.  Nikmati melanggar aturan

Sebagai seorang karyawan, melanggar aturan bisa berdampak pemecatan. Di sisi lain, pengusaha tidak tertarik pada kutipan status, mereka selalu mencari cara untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Itu berarti memperoleh perspektif global, selalu melihat dari cakrawala, atau setidaknya ke arah itu, dimana hal besar berikutnya sudah menunggu.

bigstock-Entrepreneurial-Mindset-in-wo-31708238

8.  Waktu tidak segaris lurus

Sebagai seorang karyawan, Anda memiliki jadwal jam kerja. Sebagai pengusaha, sementara Anda mungkin tidak terikat dibelakang meja atau komputer 24/7, Anda akan selalu berpikir tentang bisnis, apa yang harus dilakukan dengan baik dan apa yang bisa dikerjakan lebih baik lagi. Tidak akan ada jeda, Anda akan hidup dan bernafas di dalam sana.

9.  Mulailah sekarang

Kebanyakan orang meragukan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan transisi menjadi wirausahawan, sehingga masuk akal untuk memulai menggeser pola pikir Anda saat masih bekerja, bahkan mungkin mendirikan bisnis yang dijalankan bersamaan atau memulai bisnis sampingan. Hal ini bisa memberikan Anda kesempatan untuk mengembangkan keterampilan dan mendapat pengalaman sekalipun masih menikmati gaji, sesuatu hal yang pasti pada titik tertentu Anda akan menyerah jika ingin mengembangkan bisnis.

Jadi, lebih baik menjadi karyawan atau wirausahawan? Ini waktunya beralih untuk menjadi pengusaha sukses? Anda bebas memilih.

Ryan Gondokusumo
Ryan adalah CEO dan Founder dari Sribu.com. 11 tahun pengalaman di management, product development, strategic dan digital marketing