3 Tips Strategi Marketing Sosial Media Paling Efektif

Ketika ada orang yang mengatakan, “Semua orang melakukannya”, itu hanyalah alasan yang tidak akan membuat dia melakukan apapun dan tentu akan menghambat kemajuan bisnis.

Tapi dengan strategi marketing menggunakan sosial media, “apa yang orang lain lakukan” bisa menjadi informasi yang berguna. Ini dapat membantu Anda menilai mana yang bekerja dengan baik dan mana yang tidak, sehingga dapat mengembangkan strategi tanpa harus repot.

social-media-optimization-survey-placeit

Untuk itu mari kita tinjau bagaimana menggunakan sosial media untuk memasarkan produk, dan lihat bagaimana membuat mereka bekerja dengan baik.

 

Taktik Terbaik Untuk Optimisasi Konten Sosial Media

Hasil survey menemukan 7 taktik untuk optimisasi konten sosial media, tetapi ada 3 yang paling menonjol: menggunakan gambar atau foto, menggunakan hashtags dan username, dan menargetkan kelompok dan / atau pengguna tertentu.

 

Mari kita perbesar dan lihat lebih jelas 3 taktik di atas.

1. Menggunakan Foto dan Gambar

Untuk meningkatkan kualitas konten dapat menggunakan gambar. Ini merupakan cara yang paling bagus. Gambar dapat membangun ketertarikan pada konten.

Baik Facebook atau Google+ dirancang untuk dapat berbagi foto, bahkan pengembang Facebook telah mencamtumkan gambar kualitas tinggi sebagai rekomendasi.

Mengapa gambar itu penting?

Manusia itu visual. Informasi akan lebih mudah dipahami ketika terdapat gambar.

Dalam sosial media, orang cenderung akan turun ke bagian bawah sampai mereka menemukan gambar yang menarik. Dan nyatanya, gambar lebih menarik perhatian daripada postingan teks.

Jadi, luangkan waktu untuk menemukan gambar pada konten sosial media Anda. Berikut ini tips nya:

  • Foto yang kreatif dan eye-cathching
  • Screenshots
  • Gambar Yang Menghibur

Tapi ada satu hal yang perlu diperhatikan

Hati-hati menggunakan gambar orang. Sebuah studi yang dilakukan oleh Taggs mengungkapkan bahwa konten sosial dengan gambar orang-orang mendapat lebih sedikit like, share, dan comment dari posting tanpa menggunakan gambar orang atau hanya bagian tubuh dari orang (tangan, misalnya).

Mengapa? Taggs percaya bahwa “ketika pengguna Facebook menemukan citra merek dari sebuah produk, gaya hidup, atau landscape tanpa ada gambar orang, pengguna lebih mudah memproyeksikan diri ke dalam gambar.”

Dengan kata lain, mereka dapat terhubung lebih baik tanpa gambar orang lain. Dan jika mereka merasa terhubung lebih baik, mereka lebih cenderung untuk like, share, atau mengomentari gambar.

2.  Menggunakan Hashtag Dan Username

Tujuan utama dari sebuah konten sosial adalah dapat ditemukan orang. Untuk itu, tidak ada alat yang lebih baik selain hashtag dan username.

Hashtag lebih familiar bagi sebagian besar pengguna sosial media. Di Twitter dan Google+, hashtag ini cenderung berupa kata kunci yang mudah ditemukan orang ketika ingin mencari suatu hal.

Hashtag juga memungkinkan orang-orang untuk saling berkomunikasi secara real time. Mereka akan terhubung dengan satu topik. Carilah hashtag tertentu dan posting dengan hashtag itu.

Di Facebook, hashtag juga dapat digunakan untuk menambah kedalaman isi dan komentar dari sebuah posting yang biasa-biasa saja. Seperti ini:

facebook-hashtags-1

Atau ini:

Hashtag sangat bermanfaat untuk memastikan para pencari menemukan konten Anda. tapi bagaimana dengan orang yang tidak melakukan pencarian? Bagaimana jika Anda hanya ingin memastikan orang melihat posting Anda? Itulah gunanya username.

Di Facebook dan Twitter, Anda melakukan ini dengan tanda “at” dan nama pengguna seseorang. @ KathrynAragon, misalnya. Di Google+, gunakan tanda “plus”, seperti ini: + Kathryn Aragon.

Ini contoh penerapan dalam strategi marketing di Facebook:

Dalam beberapa kasus, ketika Anda melakukan ini, orang tersebut akan membagi posting Anda, yang akan membantu:

  • memperluas jangkauan Anda
  • meningkatkan like, share, retweets, plus Anda
  • memicu percakapan dengan orang yang Anda tag
  • dan bahkan diperkenalkan kepada orang lain dalam jaringan orang itu

3.  Target Kelompok Dan Atau Individu Tertentu

Salah satu alasan utama menggunakan sosial media adalah untuk membangun jaringan. Dan Anda dapat menggunakan dua taktik di atas untuk memperluas jangkauan dan mempengaruhi orang-orang. Tapi, terkadang Anda harus meningkatkan usaha Anda untuk hasil yang lebih cepat.

Tapi perlu diingat, Anda harus hati-hati menggunakan taktik ini. Jangan kelewatan, karena ini akan seperti penguntit, bukannya menjadi baik malah menakutkan.

Bila Anda ingin membangun hubungan dengan merek tertentu atau orang-orang yang berpengaruh, perhatikan arus sosial media mereka. Dengan membantu mereka mencapai tujuan, Anda menjadi semacam sekutu mereka, dan mereka akan lebih bersedia berbicara dengan Anda.

Sebagai contoh, Anda mungkin follow mereka di Facebook, Twitter dan Google+. Ketika mereka berbagi artikel yang Anda sangat sukai, retweet ke follower Anda. Like posting Facebook dan plus ke posting menarik di Google+ mereka. Tinggalkan komentar pada posting mereka dan tanggapi tweet.

Jangan berlebihan melakukan ini, setidaknya satu atau dua posting mereka setiap minggu atau lebih. Pastikan untuk menggunakan tag nama mereka ketika melakukannya, sehingga mereka melihat aktivitas Anda (seperti pada contoh di atas).

Seiring waktu, Anda akan menarik perhatian mereka dan akan dilihat sebagai teman, jika tidak, super-fan dan / atau sumber daya penting. Mereka mungkin mulai mengenali nama dan bahkan terlibat dengan Anda dalam saluran sosial. Pada saat itu, Anda mungkin bisa melakukan direct messages (DM) dengan mereka dan mendapatkan respon, karena Anda orang yang telah memberi mereka dukungan dan dorongan.

Saya ulangi: Lakukan ini dengan hati-hati. Ini adalah cara yang bagus untuk membangun hubungan dengan individu dan merek tertentu, tapi terlalu banyak mengandalkan pada hal itu, dan maka justru akan menyeramkan, dan itu bukan tujuan Anda.

Menurut hasil survey tersebut, para pemasar menggunakan sosial media sebagai strategi marketing untuk menumbuhkan dan membangun merek agar dikenal.

Berdasar survei dari Duke University pada pembeli online, ketika orang membeli secara online, hanya 16,8% dari mereka yang mencari harga rendah dan hanya 6,6% yang mementingkan merek.

  • Quality of the product being sold (31.0%)
  • Service (17.9%)
  • Trust (18.7%)

what-consumers-want

Sekarang Anda sudah tidak ragu lagi menggunakan media sosial sebagai strategi marketing, bukan? Dengan 3 tips di atas, akan lebih mudah melakukannya. Untuk itu segeralah bergabung dengan sosial media. Sosial media juga dapat membantu Anda meningkatkan traffic website. Buatlah desain website yang menarik dan cantumkan dalam sosial media Anda.