5 Tips Mudah Untuk Membuat Portofolio Desain Web

Jika Anda adalah seorang desainer freelance, dan kemudian Anda akan mencari pekerjaan desain, itu artinya Anda sudah harus memiliki portofolio. Memamerkan hasil karya, bukan melulu Anda harus membawa selalu pekerjaan Anda pada khalayak ramai. Ada yang lebih sederhana daripada itu. Iya, Anda cukup membuat portofolio pekerjaan Anda. Cara itu sangat efektif untuk mengundang kesan orang lain terhadap Anda.

Membuat portofolio yang baik, memang tidaklah mudah. Anda harus bergelut dengan kreatifitas dan ide Anda. Kreatifitas disini, meliputi keanekaragaman karya Anda, agar tidak monoton. Ide yang Anda alirkan, tentu saja tergantung pada diri Anda sendiri tentang bagaimana memunculkannya. Jika Anda ingin tahu bagaimana membuat portofolio untuk desain web, maka disini Sribu akan memberikan penjelasan untuk Anda.

 

1. Fokus pada Pekerjaan yang Anda Inginkan

Jika Anda ingin melakukan pekerjaan desain web, maka pastikan itulah yang akan menyoroti portofolio Anda. Fokus pada seluk beluk desain web itu sendiri. Menciptakan karakteristik desain Anda, akan sangat membantu untuk membangun ingatan para calon klien Anda. Untuk memunculkan ide itu sendiri, Anda bisa mencari contoh portofolio keren untuk mendatangkan inspirasi bagi Anda. Selanjutnya, portofolio ada di tangan Anda.

 

2. Edit Portofolio Sendiri

Pada awalnya, mungkin Anda ingin menampilkan segala sesuatu yang pernah Anda lakukan, sehingga Anda dapat menunjukkan luasnya keterampilan Anda. Ketika seseorang mencari desainer, mereka tidak punya waktu untuk menggali ratusan portofolio pekerjaan Anda. Kesan akan terbentuk secara instan, sehingga usahakan untuk menaruh karya terbaik Anda pada barisan depan.

Jika Anda tahu bahwa semua pekerjaan Anda berada pada tingkat kualitas tinggi, maka isilah portofolio Anda dengan menciptakan efek yang kuat. Sunting pekerjaan Anda, sesuai dengan apa yang menurut Anda hebat. Tetapi ingat, Anda wajib mengetahui desain bagaimana yang paling banyak dicari oleh orang-orang.

 

3. Tuliskan Sebuah Cerita

Portofolio yang Anda tulis, harus disertai dengan sebuah cerita, baik secara visual maupun dengan kata-kata. Jika Anda telah membuat sebuah situs web yang mengulas tentang makanan, kantongilah estetika yang cocok dan sesuai. Website adalah media komunikasi, sehingga klien ingin melihat pekerjaan yang benar-benar menceritakan sesuatu.

Selain visual, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk mengubah setiap bagian portofolio menjadi pelajaran berharga. Jika pengunjung situs ingin tahu lebih banyak, kemungkinan mereka untuk mengklik ke detail situs Anda sangat besar. Beritahu mereka tentang kebutuhan setiap klien, apa masalah setiap klien, dan bagaimana solusi yang telah Anda sediakan. Giringlah minat pengunjung dengan menceritakan sebuah cerita pendek yang memiliki awal dan kesimpulan, dan pastikan untuk menggarisbawahi bagaimana Anda memainkan peran seorang pemecah masalah.

 

4. Jangan Terlalu Banyak Berfikir

Pemilik usaha memahami bahwa, waktu adalah sumber daya yang paling berharga bagi mereka. Mereka tidak ingin membuang-buang waktu untuk tenggelam dalam puluhan portofolio Anda. Portofolio Anda harus mempertahankan niat sejernih kristal di seluruh situs. Pekerjaan Anda akan segera terlihat oleh klien, dan itu harus yang terbaik dari Anda. Pengunjung tidak akan memperlambat langkahnya untuk mendapatkan hal yang terlalu kreatif dengan navigasi atau mencoba sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Kemungkinannya adalah, terlalu kreatif tidak akan membuat mereka terkesan. Sebaliknya, mereka akan melaju pada sesuatu yang sederhana namun elegan.

 

5. Menjaga Portofolio Agar Tetap Segar

Menyusun portofolio besar seperti berkebun. Anda perlu memangkasnya sesering mungkin dan selektif dalam menghapus potongan-potongan yang tidak lagi mewakili karya Anda. Anda juga perlu memastikan bahwa Anda menanam benih untuk pekerjaan baru dan mencari peluang untuk memperluas portofolio Anda. Hal ini tentu memiliki tujuan untuk selalu membuat karya-karya Anda tetap berdiri segar dan tidak pernah membosankan.

 

Setiap kali Anda bekerja pada sebuah proyek baru, Anda tidak hanya membuat pekerjaan untuk klien, Anda juga berpotensi menciptakan sepotong portofolio baru. Jika uang atau proyek tidak terlalu memotivasi, Anda masih harus memastikan bahwa Anda harus meningkatkan kualitas kerja. Dengan begitu, Anda akan memiliki cara lebih mudah untuk menunjukkan kwalitas yang lebih baik lagi, dan Anda layak untuk mendapatkan upah yang sesuai.