Anda Pengusaha? Ini Langkah Membangun Manajemen Team yang Kuat

Is-Building-a-Team-Really-That-Easy

Ketika mulai menjalankan sebuah bisnis, sangat wajar jika Anda ingin melakukan segala hal pada langkah awal. Anda akan melakukan segala hal sendirian untuk melihat bisnis tumbuh. Tapi seiring dengan pertumbuhan bisnis, maka akan sulit mengawasi penjualan, operasional, dan pemasaran sendirian. Pada titik ini, seorang pengusaha membutuhkan tim yang solid untuk menyelesaikan masalah ini. Anda perlu membentuk manajemen team yang luar biasa untuk mengelola semua bidang dalam perusahaan dan membawa bisnis Anda ke tingkat yang lebih baik. Membentuk manajemen team membutuhkan kecocokan dengan jenis pekerjaan agar anggota tim bisa kuat. Itu berarti tanggung jawab yang diberikan harus sesuai, tidak berdasar hubungan Anda dengan mereka atau seberapa dekat Anda dengan mereka. Ini juga berarti, tidak menempatkan diri Anda sebagai orang yang paling tepat mengelola semua lini perusahaan. Banyak perusahaan besar yang menyewa orang untuk menjadi bos di perusahaan mereka ketika memang seorang pengusaha menyadari ia tidak mampu melakukannya atau melihat orang lain lebih baik dalam melakukannya. Ketika waktu untuk menyewa seorang eksekutif tiba, Anda perlu menemukan orang-orang untuk mengisi posisi berikut:

 

Chief Executive Officer (CEO). CEO merupakan bos dari semuanya dan bertanggung jawab atas segala sesuatu. Mereka menentuan strategi untuk perusahaan. Mereka juga akan membentuk dan merekrut anggota tim senior lainnya. Mereka yang akan mengelola pendanaan. Seorang CEO harus punya keahlian berpikir strategis, dan kemampuan memutuskan kemana tujuan bisnis atau industri. Mereka harus dapat membuat rute terbaik bagi perusahaan untuk navigasi menuju pasar masa mendatang. Mereka juga harus bisa membuat penawaran terbaik. Keahlian utama yang dibutuhkan dari seorang CEO adalah dalam hal merekrut dan memberhentikan. Manajemen team yang baik dapat menutupi kekurangan CEO. Seorang CEO mungkin dapat mengatur strategi, memprediksi masa depan, dan mengelola anggaran, tetapi jika tidak ada tim yang tepat, mereka tidak mungkin melakukan semua itu sendirian. Jadi mereka harus bisa mengidentifikasi dan mempekerjakan orang-orang yang tepat, dan memberhentikan mereka yang tidak bekerja.

Chief Operating Officer (COO). Seorang COO menangani rincian operasional perusahaan yang kompleks. Mereka memutarkan belanja barang senilai jutaan rupiah dan mengatur persediaan barang di gudang. Mereka harus memastikan semua barang di gudang tidak ada yang rusak dan dapat didistribusikan ke bagian produksi ataupun untuk dijual. Jangan sampai ada penumpukan barang yang berlebihan dan jangan sampai persediaan barang kurang.

Chief Financial Officer (CFO). Jelas dan sederhana, CFO menangani keuangan. Mereka membuat rencana anggaran dan strategi pembiayaan. Mereka yang lebih tahu akan lebih baik ketika menyewa atau membeli. Kemudian mereka mengontrol arus kas perusahaan Anda agar tetap sehat. CFO seperti orang pelit yang tidak akan membiarkan pengusaha membeli satu alat canggih dengan harga mahal yang membuat Anda harus menumpuk sejumlah cicilan. Tetapi walaupun hal ini menyebalkan, CFO selalu memantau pelanggan, lini bisnis, dan produk yang menguntungkan, sehingga di tahun selanjutnya Anda bisa membeli peralatan canggih tersebut.

Chief Marketing Officer (CMO). Mereka ibarat wakil presiden. Alasannya sederhana: saat ini pertempuran bisnis adalah pertempuran penjualan, sehingga strategi perusahaan sering bergantung pada strategi pemasaran. CMO memiliki strategi pemasaran yang juga mencakup strategi penjualan serta mengawasi pelaksanaannya. Mereka yang nantinya akan menentukan media promosi yang akan digunakan seperti membuat brosur atau website. CMO tahu bagaimana membawa industri Anda keluar dan membantu Anda memposisikan produk, membedakannya dari produk pesaing, mencari distributor, dan memastikan pelanggan untuk kembali pada produk Anda.

Chief Technologies Officer (CFO). Sebuah bisnis harus bisa mengikuti perkembangan teknologi, mengintegrasikan ke dalam strategi perusahaan, dan memastikan teknologi itu berjalan ketika diperlukan. Itulah tugas dari CTO.  Mereka tidak harus membeli teknologi baru. Anda membutuhkan CTO dalam manajemen team ketika teknologi diperlukan dalam strategi industri. Tanyakan pada CTO, bagaimana membuat strategi perusahaan Anda lebih canggih dari sebelumnya dan menjadi lebih mudah untuk memantau. Bahkan dapat mengembangkan produk baru berbasis teknologi.

 

 

Cari Anggota Tim Anda Sayangnya, eksekutif yang baik tidak akan  tumbuh di pohon dan Anda tidak akan ingin mempekerjakan orang-orang yang seperti itu. Karena keputusan mereka dapat merusak bisnis, Anda menginginkan yang terbaik. Koran, iklan baris dan internet bukan cara satu-satunya. Dan iklan massal akan tepat menarik orang-orang yang mempunyai kompetensi untuk masuk ke tim. Seseorang yang sudah terampil atau punya pengalaman sebagai  eksekutif jarang mendaftar sendiri di bagian surat kabar seperti yang digunakan para pemasang iklan pemanggang dan mesin pertanian di halaman belakang. Jika Anda memiliki dana lebih, perusahaan pencari eksekutif adalah cara yang tepat. Meskipun mereka mengenakan biaya tambahan untuk menemukan kandidat, mereka mencari lebih ekeftif dan yang ditunjukkan pada Anda adalah kandidat yang sudah disaring dan paling pas untuk Anda, sehingga ini akan menghemat waktu. Setelah mendapat calon potensial, bagaimana memastikan mereka dapat melakukan pekerjaan dengan baik? Seorang eksekutif mempunyai dampak besar, baik untuk karyawan, keputusan, dan keuntungan, sehingga sudah layak untuk Anda meluangkan waktu memeriksa mereka secara rinci. Ada CFO yang menggelapkan uang perusahaan tempat ia bekerja, tapi bosnya yang lama masih mengatakan ia bekerja dengan baik. Ini bukan hal yang tidak mungkin.

 

Tips Mewawancara Ketika duduk berhadapan dengan kandidat eksekutif potensial, ada beberapa hal yang harus Anda ketahui untuk membuat pekerjaan lebih mudah:

1. Pastikan kandidat tersebut paham pekerjaannya. Jika seorang CMO tdak tahu perbedaan penjualan dan pemasaran, atau seorang CFO tidak tahu perbedaan LIFO dan FIFO, tinggalkan mereka.

2. Wawancara untuk ikatan. Apakah Anda percaya pada kandidat ini? Apakah Anda ingin menghabiskan waktu dengan mereka? Jangan mencari orang yang abrasif, sekalipun mereka berbakat. Sebagai contoh, seorang COO takut untuk membuat keputusan yang sulit yaitu reorganisasi seluruh perusahaan dengan segala bakat hebatnya, eksekutif sangat buruk dan dibenci.

3. Berbicara dengan orang-orang mantan perusahaan kandidat Anda. Apakah yang kandidat Anda katakan tercermin dari dalam apa yang mantan bawahan atau atasan mereka katakan? Cari tahu apakah mereka menyelesaikan pekerjaan dengan baik, dan mengikuti budaya perusahaan. Dalam bisnis kecil, isu budaya sama pentingnya dengan menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

4. Selalu pekerjakan orang yang benar-benar pintar. Ini adalah pedoman baik untuk diikuti: setiap karyawan baru harus bisa meningkatkan rata-rata IQ perusahaan. Itu berarti mereka harus lebih pintar dari Anda.

5. Pastikan mereka mau belajar. Akankah kandidat tadi mengulang kesalahan di masa lalu? Atau akankah mereka belajar dari kesalahan dan mengadaptasi pengetahuan mereka pada perusahaan Anda?

6. Biarkan mereka bercerita. Jangan Anda yang terlalu banyak bertanya, tapi biarkan mereka yang bercerita pengalaman masa lalu secara spesifik. Cerita mereka akan menunjukkan nilai, keahlian, dan kemampuan mereka.

 

Membuat Kesepakatan Setelah menemukan kandidat terbaik, Anda harus membujuk mereka untuk mau bergabung dengan manajemen team Anda. Tidak ada aturan baku mengenai kesepakatan terbaik untuk ditawarkan pada mereka. Pekerja biasa mungkin akan cukup senang hanya dengan uang, tapi eksekutif tidak semudah itu. Mereka mungkin ingin memiliki opsi saham, gaji selangit dan bonus tiap tahun atau bahkan per kuartal . Karena tugas mereka adalah untuk membuat seluruh perusahaan berjalan dengan baik dan berhasil, gunakan opsi saham dan rencana bonus untuk menghubungkan pendapatan mereka agar mendapat kinerja terbaik untuk keberhasilan perusahaan. Opsi saham harus selaras dengan kinerja jangka panjang, sedangkan bonus dan pembagian laba harus didasarkan pada hasil tahun lalu Tentu saja, tidak semua eksekutif menginginkan saham. Pastinya Anda akan mencintai seseorang yang senang dengan pekerjaan menantang dan gaji sederhana. Dan mereka ada di luar sana! Beberapa orang berkualitas baik yang lebih peduli terhadap waktu  dengan keluarga, budaya yang menyenangkan, pekerjaan yang menantang, atau menjadi bagian dari upaya mengubah dunia. Semakin Anda memahami motivasi setiap orang, semakin Anda dapat penawaran yang memuaskan mereka.

management-team-building-strategies

Setelah para kandidat tadi sudah masuk dalam susunan organisasi Anda, delegasikan mereka sesuai dengan keahlian dalam manajemen team Anda. Tapi ingat, Anda tetap seorang pengusaha yang memiliki perusahaan tersebut. Pendapat Anda juga diperlukan untuk masukan bagi mereka. Jangan melepas semua beban pada mereka. Mereka hanya mengerjakan sebagian, bukan semuanya.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda yang ingin memiliki manajemen tim yang kuat. Semoga beruntung!

Ryan Gondokusumo
Ryan adalah CEO dan Founder dari Sribu.com. 11 tahun pengalaman di management, product development, strategic dan digital marketing