Bagaimana Kebaikan Dapat Mengubah Anda Dalam 1 Detik?

Sekitar seminggu yang lalu, saya pergi bekerja menggunakan bus. Cukup merasa beruntung karena mendapatkan tempat duduk saat kondisi ramai. Namun, seorang gadis dengan sepatu high heels tinggi masuk ke dalam bus dan terpaksa berdiri karena tidak kedapatan tempat.

Saya membayangkan, jika saya berada di situasi itu pasti merepotkan. Akhirnya, saya berdiri dan menawari tempat duduk saya untuknya. Dia tersenyum dan mengucapkan terima kasih.

Anda bisa menilai kebaikan tidak hanya dari materi, namun bisa memulainya dari hal-hal kecil dalam kehidupan. Kebiasaan dalam berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari akan menjadi kebiasaan ketika kita menjadi seorang pemimpin.

Ralph Waldo Emerson, seorang penulis buku terkenal pernah mengatakan,

“Setiap orang berhak dihargai atas momen-momen terbaiknya”.

Coba Anda pikirkan pernyataan itu dan hubungkan dengan kebaikan yang pernah Anda terima hingga saat ini. Apakah Anda pernah mendapatkan momen berkesan terutama saat Anda menerima kebaikan dari seseorang yang tidak terduga?

Kebaikan Adalah Sifat Wajib Pemimpin

Ir. Soekarno misalnya. Presiden pertama di Indonesia yang merupakan sosok pemimpin yang memiliki kecerdasan serta kehebatan dalam berbagai hal, salah satunya dalam berpidato.

Seorang mantan ajudan presiden pernah menceritakan tentang keistimewaan Ir. Soekarno. Sebagai seorang perwira TNI, ajudan tersebut dituntut untuk selalu berdiri tegak jika Ir. Soekarno sedang berpidato.

Dengan bijak, Ir. Soekarno punya cara khusus agar ajudan tidak selalu harus bersikap tegak, seperti saat berpidato di Merauke setelah Indonesia berhasil merebut Irian Jaya.

“Inilah ajudan saya, Kolonel Bambang Wijanarko, dan dia beragama Kristen Katolik, sama dengan saudara-saudara sekalian”, ucap Ir. Soekarno.

Kolonel Bambang pun bisa sedikit bergerak dan tersenyum menyapa masyarakat. Ia tahu itu strategi Ir. Soekarno agar dirinya bisa sedikit mengendurkan sikap sempurnanya. Sebuah kebaikan kecil yang sangat bermakna serta orang lain dapat mengingatnya.

Betapa seringnya kita melihat orang hanya dari kekurangan saja tanpa melihat sisi positifnya.

Menjadi seorang yang berpengaruh adalah tentang membuat diri Anda berbeda. Mampu melihat sisi positif dari orang lain. Selain itu Anda juga harus bisa melangkah ke tempat yang lebih tinggi di hati sekeliling Anda.

Apakah ingat kapan terakhir kali orang mengkhianati atau membohongi Anda?

Lalu apa reaksi Anda? Saya yakin, Anda melupakan semua hal-hal baik yang pernah orang itu berikan.

Banyak pemimpin perusahaan yang melalaikan kebaikan pada karyawannya, terutama jika mereka melakukan kesalahan. Padahal, seperti memberikan apresiasi atau mengucapkan terima kasih pada karyawan merupakan hal kecil yang bisa membuat suasana lebih positif.

Anda pasti kagum melihat perkembangan perusahaan Google yang menjadi perusahaan raksasa di dunia. Orang mengenal sosok Larry Page sebagai pendiri dan pemimpin yang baik. Beliau menuntut timnya agar bisa bekerja dengan cepat dan tepat.

Larry Page mengambil langkah ini untuk mengembangkan kemampuan melewati batas timnya, sehingga beliau bisa menghasilkan sumber daya manusia unggul yang kerap menjadi rebutan perusahaan lain.

Dengan kemampuan yang berkembang, mereka akan merasa lebih bahagia karena Larry Page menuntut ke arah yang positif. Adanya kebahagiaan karyawan karena merasa terbantu, imbasnya ke produktivitas perusahaan menjadi lebih baik.

Kita semua adalah makhluk yang tidak sempurna dan penuh kekurangan. Hal ini membuat kita terkadang menganggap orang lain lebih rendah, terutama ketika menghadapi pertentangan dan kekecewaan.

Berbuat baik merupakan sebuah kewajiban dari seorang pemimpin.

Tidak hanya ketika kita memberikan suatu barang, namun juga memberikan motivasi serta energi positif di sekeliling juga merupakan sebuah kebaikan.