Cukup Satu Kata Ajaib Untuk Tips Copywriting Yang Jitu

copywriting key illustration

“Kenapa?”

Dengan menjawab pertanyaan satu kata di atas, Anda dijamin akan bisa meraih tujuan yang diinginkan melalui copywriting secara lebih mudah.

(Untuk yang belum paham apa yang dimaksud dengan copywriting, silahkan baca artikel ini.)

Kenapa audiens harus membeli produk Anda?

Kenapa tidak pilih brand kompetitor?

Jawaban pertanyaan ini selalu jadi awal dari semua kampanye iklan produk terbaik sepanjang sejarah dunia bisnis.

Tidak percaya?

Mari langsung lihat beberapa contoh yang saya maksud, telaah pemikiran dibalik metode yang dipilih, dan pelajari cara untuk mengembangkan jawaban tersebut supaya menjadi kata-kata yang “melegenda”:

KENAPA HARUS PILIH PRODUK INI?

coca cola billboard copywriting
Papan Iklan Coca-Cola

Sebagai marketer atau pemilik bisnis, Anda tentu harus tahu jawaban terhadap pertanyaan ini.

Pada contoh di atas, Coca-Cola bukan hanya menjanjikan rasa, mereka menjanjikan sebuah pengalaman.

Hal ini adalah sesuatu yang sering dilupakan oleh copywriter: Anda bisa melakukan lebih dari sekedar menjual produk, Anda bisa menjual sebuah ide.

Copywriting adalah kesempatan di mana kita bisa menjual sebuah konsep fantastis atau pemikiran yang bersifat hiperbola karena — sadar atau tidak — metode ini lebih menarik perhatian!

Sayangnya, banyak brand yang tidak memanfaatkan hal ini dan akhirnya memilih bahasa yang “seadanya” saja.

Misal: “Mobil xxx lebih kuat selama macet lebaran.”

Memberikan fakta akan keunggulan produk adalah sesuatu yang, tentu, harus Anda lakukan dalam beriklan. Tapi..

Tulisan di atas terasa malas.

Tidak ada imajinasi. Tidak ada bayangan yang membuat produk terasa istimewa.

Menawarkan solusi? Iya, tapi menempel di ingatan? Kemungkinan tidak.

Coba kita sedikit gunakan imajinasi dan tulis: “Mobil xxx: Serasa mudik dengan naik permadani.”

Tidak hanya lebih menarik perhatian, tulisan di atas juga akan memunculkan sebuah gambaran visual yang membuat iklan lebih melekat di pikiran audiens!

Jadi, tips pertama adalah: buat audiens berimajinasi.

Kesimpulannya? Jawaban “kenapa” untuk poin ini adalah sebuah informasi, dan selanjutnya Anda tinggal pastikan audiens mengingatnya dengan memanfaatkan kekuatan imajinasi.

sprite indonesia advertisement
Copy Iklan Sprite. Membuat imajinasi membayangkan kesegaran.

Selain metode ini, kreativitas juga bisa membuat iklan dan produk lebih memorable dengan memanfaatkan komedi.

Contohnya:

creative copywriting by kingston fruit bars
Iklan Kingston. Penggunaan setengah papan iklan justru bisa membuat brand lebih teringat di kepala audiens.

Sama seperti imajinasi, dampak komedi terhadap memori audiens terbilang kuat.

Anda yang membaca artikel ini pun pasti masih ingat suatu lelucon yang pernah didengar di masa lalu, kan?

Asosiasi dengan komedi pun bisa memunculkan gambaran menyenangkan terhadap brand dan produk Anda, yang tentunya, hanya akan memberikan hasil positif dalam jangka panjang.

Anda harus selalu ingin konsumen mengasosiasikan brand/produk dengan perasaan yang positif.

gojek funny ads
Iklan komedik dari Go-Jek

KENAPA TIDAK PILIH BRAND KOMPETITOR?

Kompetisi dalam dunia marketing memang tidak bisa dihindari.

Jadi, kenapa tidak memanfaatkan copy di iklan untuk menjawab pertanyaan ini?

creative corvette advertisement copywriting
Iklan mobil Corvette.

Jika Anda ingin mengaplikasikan metode ini, ada satu hal yang harus terlebih dahulu jadi catatan penting (mari jadikan hal ini sebagai tips kedua) : kata-kata yang terlalu “menyerang” bisa menjadi bumerang.

Harus diingat bahwa tujuan di sini adalah untuk menunjukkan kekuatan produk/brand Anda, bukan menjatuhkan kompetitor.

Pada contoh di atas, Corvette memang menggunakan nada yang sedikit negatif (“tidak ada lagu tentang Volvo”, bukan “banyak lagu tentang Corvette”).

Maksudnya, masyarakat banyak yang melihat mobil Corvette sebagai sebuah produk luxury (mewah, kelas atas), sehingga banyak musisi yang menulis lagu tentang kehidupan mewah menggunakan kata “Corvette” di liriknya.

Poin yang dibandingkan di iklan bukanlah terkait sesuatu yang dibuat langsung oleh Volvo, melainkan hasil yang didapatkan karena persepsi konsumen terhadap brand tersebut.

Artinya, poin keunggulan yang disampaikan adalah bagaimana masyarakat melihat brand Corvette.

Contoh berikutnya, mungkin Anda cukup familiar:

coca cola & pepsi halloween ad copywriting
Iklan Coca-Cola & Pepsi versi Halloween

Apa yang bisa kita lihat dari “perang” iklan di atas?

Audiens bisa secara jelas melihat brand mana yang dijadikan perbandingan, tapi keduanya tidak terasa seperti menyerang satu sama lain.

Justru, kedua brand terlihat memiliki sisi fun yang membuat kampanye iklan di atas masih diingat sampai sekarang!

Jadi.. kenapa iklan menyerang tidak digunakan pada metode ini?

Jawabannya — seperti bahasan di poin sebelumnya — adalah karena tidak ada audiens yang menyukai iklan negatif.

Kompetisi selalui terkait dengan emosi yang buruk, dan dampaknya pun bisa memunculkan asosiasi serupa untuk image brand Anda.

Seperti olahraga, kompetisi di dunia marketing pun akan lebih disukai “penonton” jika menjunjung tinggi nilai fair play.

COPYWRITING TIDAK PERLU RUMIT

Kesimpulan dari penjelasan di atas adalah: jawab pertanyaan “kenapa” untuk mendapatkan ide awal mengenai “arah tujuan” iklan.

Setelahnya, baru Anda kembangkan dengan tips-tips di atas untuk memastikan kata-kata bisa memberikan dampak maksimal untuk audiens!

Satu hal yang harus menjadi catatan: buat copywriting Anda memunculkan asosiasi perasaan atau emosi positif dengan brand.

Baik dengan memancing imajinasi, memunculkan tawa dengan komedi, ataupun menaikkan citra melalui kompetisi..

Pesan yang bersifat positif akan membuat brand lebih mudah melekat di hati.

Jadi setelah membaca artikel ini..

Kenapa masih belum bisa menulis kata-kata yang jitu dan sakti?

Raski Santika
Raski Santika adalah Business Growth Consultant & Blog Editor Sribu. Melalui tulisannya, ia ingin bantu menginspirasi, mengedukasi, serta membantu para pemilik usaha & talent freelancer digital dari berbagai kalangan untuk terus berkembang.