Ep 11: 3D Bio-Printed Steak? Welcome To The Future

Di episode SribuTalks ke-11 ini, cukup banyak topik yang akan kami bahas.

Namun, untuk memudahkan Anda mengikutinya, kami sudah menyiapkan summary dari perbincangan antara Angga dan Wei Leen di sini.

Berikut ringkasannya:

1. Tak Hanya Manusia, Burung Pun Bisa Bercerai

Tidak semua hubungan berakhir dengan “bahagia selamanya”, dan burung tidak terkecuali. Sementara lebih dari 90% spesies burung membentuk pasangan monogami, banyak di antaranya akan berakhir dengan perceraian.

Alasan untuk berpisah sangat beragam pada burung seperti halnya pada manusia, dan sering kali berkisar pada hal-hal seperti kompatibilitas yang buruk atau kemalasan oleh satu pasangan. Namun, penelitian baru telah menemukan penyebab perceraian yang mengejutkan: perubahan iklim.

Albatros membentuk pasangan monogami. Sumber: Natasha Gillies.

Ada banyak alasan mengapa perubahan iklim dan kondisi lingkungan dapat menyebabkan perceraian. Di luar musim kawin, hewan sering bermigrasi ke daerah di mana lebih banyak makanan tersedia. Di sana, mereka dapat beristirahat dan makan sendiri sebagai persiapan untuk berkembang biak.

Ketika kondisi lingkungan buruk, hewan mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk menemukan makanan dan akhirnya kembali ke koloni pembiakan terlambat. Ini bisa membuat pasangan pulang ke rumah pada waktu yang berbeda, yang bisa berujung pada perceraian. Misalnya, jika pasangan pria tiba di koloni jauh sebelum dia, dia mungkin akan diambil oleh orang lain sebelum keduanya memiliki kesempatan untuk bersatu kembali.

2. 3D Bio-Printed Steak? Sebuah Pencapaian Terbaru!

MeaTech, sebuah perusahaan teknologi pangan Israel, telah mengumumkan pencapaian terbaru dalam usahanya untuk mengembangkan produk daging budidaya yang berkelanjutan menggunakan teknologi bioprinting 3D.

Dengan menggunakan proses internalnya sendiri, perusahaan telah berhasil mencetak 3D bioprinting steak budidaya 3,67 oz (104 gram) di labnya di Ness Ziona, Israel. Steak seluruhnya terdiri dari sel-sel lemak dan otot asli, yang berarti tidak bergantung pada alternatif bebas daging seperti protein kedelai atau kacang polong.

3D Bio-Printed Steak buatan MeaTech

Teknologi di balik bioprinter awalnya berhasil diuji pada November 2020, ketika perusahaan membuat struktur lemak daging sapi budidaya yang dapat dimakan untuk pertama kalinya.

Selain menghilangkan penyembelihan hewan, pendekatan ini menawarkan manfaat rantai pasokan yang signifikan bagi produsen, pengurangan gas rumah kaca, dan potensi keuntungan kesehatan.

Hal ini justru mengingatkan kami pada alat canggih di film Star Trek bernama, Replicator.

Replicator adalah mesin yang dapat membuat (dan mendaur ulang) sesuatu. Awalnya terlihat hanya mensintesis makanan sesuai permintaan, tetapi dalam seri selanjutnya item non-makanan yang jauh lebih besar muncul.

3. Robot Humanoid Tercanggih di Dunia Meluncur di Inggris. CGI Atau Bukan?

Ini mungkin memiliki kemiripan yang agak luar biasa dengan makhluk menakutkan di blockbuster Will Smith “I, Robot”. Tapi mesin ini sebenarnya nyata dan disebut-sebut sebagai humanoid ‘paling canggih di dunia’.

Dinamakan Ameca, itu dibuat di laboratorium Inggris dan memiliki gerakan dan ekspresi wajah yang sangat realistis.

Ketika Anda lihat video di bawah ini, kami yakin Anda akan mengatakan ini adalah CGI!

But it’s not a CGI!

Sayangnya, belum terungkap berapa biaya pembuatan robot karena masih dalam pengembangan.

4. Amazon AWS Down!

Penyedot debu robotik tidak dapat dipanggil. Pesanan Whole Foods tiba-tiba batal. Bagian dari operasi ritel raksasa Amazon melambat hingga terhenti.

Amazon Web Services, penyedia terkemuka teknologi infrastruktur cloud untuk bisnis besar dan kecil, dilanda pemadaman bersejarah selama berjam-jam pada hari Selasa lalu.

Situs web populer dan layanan yang banyak digunakan menjadi offline, membuat marah pengguna dan menggarisbawahi beratnya masalah yang dapat timbul dari begitu banyak aktivitas ekonomi yang bergantung pada teknologi hanya dari beberapa vendor.

5. Tak Hanya AWS, Banyak Website Down di Indonesia Karena Data Center Kebakaran!

Ketua Bidang Koordinator IIX dan Data Center Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Syarif Lumintarjo buka suara terkait dengan banyaknya aplikasi dan layanan web hosting yang tumbang akibat kebakaran di Gedung Cyber 1 Kuningan Barat Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Bayangkan ketika pusat data center di Indonesia mengalami kebakaran, berapa banyak pebisnis online yang harus merugi karena websitenya tidak bisa dibuka.

Salah satu perusahaan yang terdampak adalah RumahWeb Indonesia. Di mana ada 72 buah server  milik Rumahweb Indonesia yang digunakan untuk layanan shared hosting dan VPS terbakar di sana.

Dengan begitu, RumahWeb pun tetap bertanggung jawab dan selalu berikan update terkini lewat Instagram ke seluruh pelanggannya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Rumahweb Indonesia (@rumahwebgram)

Namun untuk layanan hosting lain seperti Niagahoster ternyata tidak begitu parah efeknya karena data centernya terletak di Gedung DCI. Di sini lah Niagahoster mengambil kesempatan beriklan dengan copywriting yang menarik pada Google Ads nya seperti di bawah ini:

“Jaminan Anti Bencana Seperti Kebakaran” tiba-tiba muncul di Google Ads milik Niagahoster. Selalu pintar mencari kesempatan dan hal seperti ini justru harus mendarah daging pada setiap marketers!

6. Sindiran Dalam Marketing

Pernah lihat brand yang saling sindir? Sebut saja Coca Cola dan Pepsi.

Kompetisi mereka sangat ketat hingga bisa membuat iklan yang kreatif, contohnya pada video berikut ini:

Seorang anak rela membeli 2 kaleng Coca Cola hanya untuk jadi pijakan supaya ia bisa membeli kaleng Pepsi.

Pepsi meledek Coca Cola habis-habisan di sini.

Justru perseturan antar brand seperti ini bisa meningkatkan awareness lebih kuat dan audiens malah menunggu iklan kreatif apalagi yang akan mereka lakukan. Tak hanya di luar negeri, di Indonesia pun juga pernah ada perseteruan seperti ini antara Telkomsel dan XL.

Biarlah foto di bawah ini menjawab rasa penasaran Anda;

Selengkapnya, Anda bisa langsung dengarkan podcast SribuTalks Episode 11 di bawah ini:

Anda juga bisa klik tombol di bawah ini untuk dengarkan langsung lewat halaman Spotify SribuTalks:

Anda juga bisa ketik pertanyaan Anda di Google dan tambahkan Blog Sribu di akhir pertanyaan tersebut. Ini menunjukkan artikel terkait dari Blog Sribu, yang kualitasnya sudah tentu terjamin.