Ep 24: Madu Bebas Lebah, Cara Produksinya Berubah

Selamat datang di episode SribuTalks ke-24.

Tekan tombol play di bawah atau klik di sini untuk memulai rekaman podcast. Kami juga sudah siapkan show note di bawah yang terdiri dari 3 poin pembahasan Podcast kali ini.

Selamat mendengarkan!

1. Madu Tanpa Lebah, Kok Bisa?

Berikut statistik yang mengecewakan untuk Anda: Sekitar 30% koloni lebah menghilang setiap tahun.

Para ilmuwan menciptakan frasa “gangguan kehancuran koloni” atau Collony Collapse Disorder  (CCD) untuk menggambarkan tren berkelanjutan atas kehancurannya populasi lebah dunia.

Darko Mandich, salah satu pendiri MeliBio, mengatakan bahwa mereka ingin mengubah industri makanan dengan cara membuat makanan berkelanjutan, bergizi, dan mengirimkannya tanpa menggunakan hewan tersayang kita, di kasus ini, lebah.

MeliBio adalah perusahaan asal San Fransisco ini mampu membuat madu tanpa bantuan koloni lebah.

MeliBio kini telah mengumpulkan $5,7 juta dalam pendanaan awal untuk membantunya berkembang menjadi layanan makanan dan aplikasi bisnis-ke-bisnis. Bahkan, MeliBio sudah bekerja sama dengan 30 perusahaan yang telah menandatangani letter of intent untuk melakukan studi validasi.

2. Selama Ini Anda Makan Plastik Seukuran 1 Kartu Kredit

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa manusia mengkonsumsi sekitar lima gram partikel plastik kecil setiap minggu, yang kira-kira seberat kartu kredit Anda.

Partikel plastik masuk ke rantai makanan manusia mulai dari sampah kemasan, masuk ke tubuh melalui garam laut, makanan laut, dan bahkan air minum.

The average human ingests a credit card's worth of plastic per week.

Nanoplastik – yang berukuran kurang dari 0,001 milimeter – dan mikroplastik – yang membentang 0,0001 hingga 5 milimeter – memiliki kemampuan untuk mengubah komposisi mikrobioma usus, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Exposure & Health.

Perubahan saluran pencernaan dari plastik terkait dengan penyakit metabolik seperti obesitas, diabetes, dan penyakit hati kronis.

Pada dasarnya, plastik kecil ini mendatangkan malapetaka pada usus Anda!

3. Rotan Indonesia Jadi Bahan Baku Interior Mobil Listrik

Pabrikan kendaraan listrik China Nio telah memulai pengiriman sedan ET7 barunya di China — yang menawarkan fitur mengemudi otonom dan jangkauan maksimum 1000 km — menyiapkan persaingan head-to-head dengan Tesla dan Model S-nya.

Tetapi mobil ini memanfaatkan tanaman panjat tropis yang ditemukan jauh di dalam hutan Indonesia yang mungkin diklaim sebagai fitur yang paling unik.

Nio mengatakan bahwa ini adalah EV (Electric Vehicle) pertama yang menggunakan karuun – bahan berteknologi tinggi yang terbuat dari rotan – dalam model produksi.

Anda dapat menemukan 14 buah rotan di dalam kabin, yang mewakili keindahan alam.

Secara tradisional digunakan untuk membuat furnitur dan barang kerajinan, tetapi perusahaan Jerman Out for Space telah menggunakan kembali rotan yang diperlakukan sebagai alternatif alami untuk plastik, seperti arsitektur interior, permukaan interaktif, dan bahkan interior mobil untuk Nio.

4. Takut Ban Sepeda Bocor? Tenang Saja!

Teknologi ban canggih yang ada di mobil penjelajah planet bisa datang ke jalur sepeda di dekat Anda.

Smart Tire Company memanfaatkan teknologi untuk memperkenalkan ban tanpa udara ke dunia bersepeda.

Dengan elastisitas karet dan kekuatan titanium, ban METL (yang merupakan kependekan dari Martensite Elasticized Tubular Loading) ini menjanjikan sejumlah manfaat praktis, dan mungkin tidak terbatas hanya pada sepeda dalam waktu lama.

Smart Tire Company mengembangkan ban mewah ini dengan NASA dan merupakan aplikasi berorientasi konsumen pertama dari teknologi ban airless shape memory alloy (SMA).

Belum ada kabar tentang biaya tetapi estimasi akan masuk pasar pada tahun 2022.

Smart Tire Company juga bekerja sama dengan perusahaan mobilitas milik Ford, Spin, untuk mengembangkan ban serupa untuk skuter listrik, dan bahkan menyebutkan untuk menangani industri otomotif beberapa waktu ke depan!

5. Kata Siapa Amerika Nggak Bisa Inovasi Lagi?

Lihat video di bawah ini:

Coba ceritakan ke kami pendapat Anda jika menyikat gigi dengan alat di atas di kolom komentar 🙂

Anda juga bisa ketik pertanyaan Anda di Google dan tambahkan Blog Sribu di akhir pertanyaan tersebut. Ini menunjukkan artikel terkait dari Blog Sribu, yang kualitasnya sudah tentu terjamin.