Ep 28: Ketika Brand Lokal Lebih Nyaman Dari Brand Global

Selamat datang di episode SribuTalks ke-28.

Tekan tombol play di bawah atau klik di sini untuk memulai rekaman podcast. Kami juga sudah siapkan show note di bawah yang terdiri dari poin pembahasan Podcast kali ini.

Selamat mendengarkan!

1. Apa Yang Terjadi Jika Kita Over-eaten?

Makanan khas lebaran, rendang, opor ayam, sambel kentang, ketupat, belum kue kering seperti nastar, kastengel…

Ugh, masih ada space buat kue lapis?

Lihat video yang kami temukan ini dan coba pikir 2-3 lagi jika Anda masih ingin mengunyah!

Jadi, lain kali ibu atau bibi Anda bertanya apakah Anda ingin lebih banyak makanan, mungkin luangkan waktu sebentar untuk mendengarkan apa yang coba disampaikan oleh tubuh Anda.

Atau Anda bisa terus makan. Kami tidak peduli.

Tapi jangan kaget jika Anda merasa tidak enak badan setelahnya.

2. Brand Lokal Tak Kalah Nyaman Dari Brand Global

Marathoner Kenya berlari 1:59:40 dengan sepasang sepatu Nike yang belum dirilis. Untungnya, desain mereka ada di Kantor Paten dan Merek Dagang AS.

Eliud Kipchoge menggunakan Nike Vaporfly Next%, sepatu yang dirancang untuk meningkatkan ekonomi lari setidaknya 4%.

Ada juga cuitan mengenai sepatu yang digunakan oleh Kipchoge:

Era pandemi ini membuat banyak masyarakat tidak bisa olahraga keluar rumah dengan bebas. Namun, sekalinya bisa, kami rasa harus mencari sepatu olahraga yang paling sesuai.

Di umur ini, visual bukanlah satu-satunya hal yang difokuskan, namun juga teknologinya yang bisa buat telapak kaki lebih nyaman seperti Nike di atas.

Namun, masyarakat pasti ingin mencari sepatu dengan harga terjangkau tapi nyaman. Apakah ada?

Berdasarkan pengalaman personal Angga, kami menemukan sepatu lokal dengan kenyamanan global bernama Patrobas dengan teknologi mereka yang dipatenkan bernama Patrofoam Tech.

COD ) Sepatu Sneakers Patrobas Equip Low White Gum Original - 38 Terlaris |  Lazada Indonesia

Lantas, kami penasaran. Bagaimanakah Patrobas bisa tetap bertahan di saat pandemi dan juga pasar sepatu lokal yang lagi meledak-meledaknya?

Doakan saja kami bisa undang CEO Patrobas untuk diskusi hal ini lebih lanjut di episode SribuTalks mendatang!

3. Sepatu Terbuat dari Plastik Daur Ulang

Sepatu yang terbuat dari plastik daur ulang mungkin tampak agak aneh bagi banyak orang, tetapi sekarang menjadi bahan yang agak umum digunakan oleh banyak merek sepatu ramah lingkungan.

Kami rasa kebanyakan orang tahu kita memiliki masalah polusi plastik dan di bawah ini kita membahas beberapa detail yang dapat membantu menegaskan kembali mengapa baik untuk mendukung merek-merek yang menghilangkan plastik dari laut untuk didaur ulang.

Dari brand besar seperti Allbirds hingga Converse sudah turun tangan dalam membuat sepatu daur ulang ini.

Klik link berikut untuk melihat macam-macam sepatunya -> 16 Merek Sepatu Daur Ulang

4. Inflasi Minyak Sawit Memberi Kekhawatiran di Toko Ayam Korea Selatan

Restoran Mr Lee, sebuah toko ayam goreng murah dan ceria di dekat pusat kota Seoul, telah menahan diri untuk tidak menaikkan harga selama satu setengah dekade.

Tapi sekarang, Mr Lee mengatakan, larangan ekspor minyak goreng Indonesia dan tekanan mahal pada harga telah menjadi tantangan terakhir: dia berharap untuk mengikuti rantai besar gerai ayam goreng dan bir Korea Selatan yang menaikkan harga, bahkan jika dia berisiko kehilangan pelanggan.

South Korea's Fried Chicken Craze Sparks Battle for Market Share | Fortune

Untuk beragam barang konsumsi yang menggunakan minyak sawit, langkah mengejutkan Indonesia selama seminggu terakhir untuk melarang ekspor telah mengirimkan gelombang kejutan secara global, mendorong harga minyak sawit dari sumber lain seperti Malaysia, dan untuk pengganti seperti kedelai minyak.

Ini mengatur panggung untuk kenaikan serupa di toko-toko lokal seperti Mr Lee, yang mengenakan biaya 8.000 won untuk satu ayam utuh.

Rantai yang lebih besar akan mengenakan biaya hingga 20.000 won untuk ayam mereka.

Dan dampak harga dari pemerasan kelapa sawit tidak akan terbatas pada ayam, namun juga untuk komestik!

5. Ahli Sains Dulu Gunakan Wajah Untuk Ketahui Personality Seseorang, Begitupula Juga AI

Fisiognomi sebagai bidang studi telah ada selama ribuan tahun. Orang-orang memperhatikan bahwa orang lain akan memiliki karakteristik jahat yang sering memiliki pandangan tertentu kepada mereka. Orang yang berbudi luhur memiliki kesamaan.

Bagaimana cara kerjanya? Pada tingkat paling dasar Paul Ekman, telah menunjukkan bahwa secara fisiologis emosi manusia bersifat universal. Seiring waktu, emosi ini muncul di wajah kita dan mengungkapkan petunjuk tentang masa lalu, kepribadian, dan sifat kita.

Secara genetik, gen tertentu telah dikaitkan dengan perilaku tertentu. Gen dapat diamati. Ini tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa biologi mempengaruhi siapa kita.

Banyak lab AI di seluruh dunia sedang berupaya menghubungkan fitur wajah dengan ciri kepribadian. Beberapa menuduh AI rasis tetapi itu tidak berarti itu tidak berhasil. Fitur-fitur ini ada tanpa memandang jenis kelamin, usia, atau etnis.

Padahal, dengan bantuan AI, ini bisa membantu masyarakat dalam banyak hal.

Misalnya, AI membaca wajah seseorang memiliki presentasi tinggi ia adalah psikopat. Dengan mengamankannya, bisa menyelamatkan nyawa orang lain.

Anda juga bisa ketik pertanyaan Anda di Google dan tambahkan Blog Sribu di akhir pertanyaan tersebut. Ini menunjukkan artikel terkait dari Blog Sribu, yang kualitasnya sudah tentu terjamin.