Ep 46: Jeff Bezos Nawar $5.000 Buat Keluar Dari Amazon, Take It Or Leave It?

SribuTalks, Jeff Bezos menawarkan $5.000 untuk resign dari amazon

Selamat datang di episode SribuTalks ke-46.

Tekan tombol play di bawah atau klik di sini untuk memulai rekaman podcast. Kami juga sudah siapkan show note di bawah yang terdiri dari poin pembahasan Podcast kali ini.

Selamat mendengarkan!

1. Mau Nggak Dibayar $5.000 Untuk Keluar Dari Perusahaan Bergengsi?

Kalau kemarin kita sempat bahas orang bayar agency untuk bantu dia resign di Jepang, agak beda dengan apa yang ditawarkan oleh Amazon.

Amazon justru mau membayar $5.000 ke karyawannya untuk resign dari perusahaan.

Di tahun 2014, Amazon menjalankan sebuah program bernama “Pay-To-Quit” atau “The Offer” sebutan lainnya.

Pay-To-Quit sebenernya sederhana.

Setiap 1 tahun sekali, mereka menawarkan karyawannya untuk resign. Di tahun pertama, penawarannya $2.000, nanti naik lagi $1.000, hingga mentok di $5.000.

Headline dari penawaran ini adalah “Please Don’t Take This Offer”.

Harapannya, mereka ingin karyawannya tetap stay di perusahaan dan tidak ambil penawaran ini.

Sekarang jadi pertanyaan, kenapa mereka nawarin padahal harapannya malah kebalikannya?

Tujuannya 1, untuk mendorong orang ambil waktu sejenak dan berpikir, sebenernya apa yang mereka inginkan?

Misal dalam jangka panjang, seorang karyawan yang stay di sebuah perusahaan yang tidak diinginkan sebenernya nggak sehat, dari segi karyawan maupun perusahaan.

Dari pada kerja setengah-setengah, lebih baik nggak usah kerja aja sekalian. Kasarnya gitu.

Kalau dipikir-pikir, ini mirip dengan fenomena quite quitting ya?

2. Resesi Akan Datang Untuk Ekonomi Global

CEO FedEx Raj Subramaniam mengatakan kepada Jim Cramer dari CNBC pada hari Kamis bahwa dia yakin resesi akan segera terjadi untuk ekonomi global.

Pesimisme CEO muncul setelah FedEx meleset dari perkiraan pendapatan dan pendapatan pada kuartal pertama.

Dia mengatakan bahwa melemahnya volume pengiriman global mendorong hasil mengecewakan FedEx.

Sementara perusahaan mengantisipasi permintaan meningkat setelah pabrik ditutup di China karena Covid dibuka kembali, itu justru turun, katanya.

3. Akuisisi Figma oleh Adobe Sebesar $ 20 Miliar!

Selama beberapa tahun terakhir, Figma telah membangun namanya sebagai platform desain yang berpikiran maju dan kolaboratif serta pesaing tangguh Adobe, raksasa di pasar aplikasi kreatif.

Persaingan itu berakhir pada hari Kamis ketika Adobe mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan $ 20 miliar untuk mengakuisisi Figma.

Tetapi akuisisi ini juga berarti bahwa Adobe sekali lagi akan mengeluarkan pesaing utama dari pasar dan membawanya di bawah payungnya sendiri.

Dengan keluarnya Figma dari pasar, daftar perusahaan yang mampu menantang kerajaan Adobe semakin kecil.

Resesi ini ternyata tidak selalu berakhir buruk, buktinya: akuisisi Figma & Adobe ini!

4. AI Pendeteksi Penyakit Via X-Ray

Setelah menelusuri ribuan hasil pemeriksaan thorax, sebuah AI bisa belajar untuk menemukan penyakit dari hasil scan-nya secara akurat layaknya seorang radiologist manusia.

Ada sekelompok tim peneliti dari Harvard Medical School, melatih AI bernama CheXzero dengan lebih dari 377.000 hasil rontgen dada dan 227.000 laporan klinis.

Kinerjanya, diuji pada kumpulan data terpisah dari dua lembaga berbeda.

Satu di negara lain, untuk memeriksa apakah AI mampu mencocokan gambar dengan catatan yang sesuai bahkan ketika laporan berisi terminologi yang berbeda.

Hasilnya?

Ditemukan bahwa AI lebih efektif dalam mengidentifikasi masalah seperti pneumonia, paru-paru yang kolaps, dan luka-luka dibanding model AI yang butuh supervisi lainnya. Bahkan akurasinya mirip dengan ahli radiologi manusia.

5. Motor Terbang!

Belajar mengendarai sepeda adalah salah satu pencapaian paling awal dalam hidup kita. Tapi bagaimana dengan belajar menerbangkan sepeda motor Anda?

Startup asal Jepang ini telah merancang sepeda motor berkecepatan tinggi yang dapat terbang selama 40 menit dan mencapai kecepatan hingga 100 km/jam.

Waw keren!

Tapi yang satu ini, saya berjanji akan jauh lebih keren dan mengingatkan Anda pada game GTA: San Andreas. Jetpack!

6. ‘Blowhole Buatan’ yang Menghasilkan Energi

Bisakah laut menjadi sumber energi terbarukan?

Perusahaan Wave Swell Energy mengharapkan hal itu dengan UniWave 200-nya.

Struktur, dengan dasar beton yang besar, memiliki lubang untuk gelombang masuk melalui ruang tengah yang berongga.

Saat air naik dan turun di dalam ruangan, udara didorong melalui turbin, yang berputar dan pada gilirannya menghasilkan listrik.

Anda juga bisa ketik pertanyaan Anda di Google dan tambahkan Blog Sribu di akhir pertanyaan tersebut. Ini menunjukkan artikel terkait dari Blog Sribu, yang kualitasnya sudah tentu terjamin.