source: jagranjosh.com
Mulai tanggal 7 Juli 2013, Sribu menerapkan sistem kualifikasi baru bagi para desainer baru yang bergabung di Sribu. Untuk. Para desainer yang baru register di Sribu harus mengikuti ujian kualifikasi ini terlebih dahulu sebelum dapat mengikuti kontes di Sribu.
Fig 1. Test desain
Untuk sistem test desain ini, desainer yang baru register di Sribu akan diberikan ujian berupa pembuatan logo Sribu. Kreatif brief akan diberikan pada saat register, dan desainer dapat meng-upload desain logo tersebut. Setelah desain di-upload, tim kami akan melakukan penjurian terlebih dahulu akan desain yang masuk dalam waktu 2 x 24 jam.
Apabila lolos kualifikasi maka desainer akan mendapatkan email notifikasi dan akan dapat mengikuti kontes di Sribu. Apabila desainer belum lolos kualifikasi, maka desainer dapat meng-upload desain baru lagi untuk di kualifikasi tersebut. Untuk awalnya test desain ini hanya berlaku untuk desainer-desainer yang mulai bergabung di Sribu pada tanggal 7 July 2013, namun ada kemungkinan ke depannya desainer yang telah bergabung juga akan dikenakan test desain ini.
Fig 2. Qualified for the test, participate in the contest
Sistem baru ini dibuat dengan tujuan untuk:
1. Meningkatkan kualitas desainer Sribu
2. membedakan ranking atau level antara desainer
3. mengurangi jumlah desain plagiat.
Dengan kualitas desainer yang baik, maka komunitas desainer kita akan semakin berkembang besar dan meningkatkan kepercayaan klien akan Sribu dan komunitas kita.
Salam,
Ryan Gondokusumo
Founder Sribu.com
Mantaf Sekali FIlterisasi-nya…..
terutama untuk adanya kemungkinan kedepan bagi para desainer yang telah bergabung juga akan di uji…
@denikian:disqus : Ini akan mengurangi desainer yang buat beberapa akun setelah di ban karena melakukan plagiarisme atau hal-hal buruk lainnya. Selain itu juga untuk meningkatkan kualitas dan reputasi desainer di Sribu.
@ Ryan Gondokusumo: hal-hal buruk lainnya tu seperti apa? Sepertinya sangat penting untuk dihindari. Mohon penjelasannya?
@e8907deec0bb4b7c51022b1928f579d5:disqus: hal yang buruk seperti menghina sesama desainer ataupun contestholder, melakukan spam post di message box contest. Kami ingin filter desainer yang seperti itu dan mengakomodasi desainer yang care akan sikap dan reputasi mereka.
mas saya masih bingung ni, untuk ikut test ini yang di design logo sribu…atau mencoba membuat logo sribu yang telah ada. tolong di perjelas. newbie
Masih banyak ilmu yang ingin saya gali dalam dunia designer, boleh dong nyimak ilmunya para mastah, Many thanks, regards!!!!
ini sangat bagus untuk kedepanya, saya sangat menyetujui hal ini, karena harga sebuah kreatifitas bila di campur dengan plagiat membuat image yang sama.
ari shandy
@shandyaurel:disqus:
Terima kasih atas dukungannya.
Meskipun ada pepatah:
Good designers copy, great designers steal.
We still hate plagiarism.
saya sangat mendukung yang satu ini 🙂
mungkin desainer yang sudah masuk juga mesti di tes.
karena terkadang saya lihat beberapa desainer ketika mereka mengikuti kontes, mereka mengupload kembali desain yang sebelumnya pernah mereka buat dan telah menjadi portofolio mereka, namun nama perusahaannya diganti. dan yang lebih menyedihkan lagi, beberapa kejadian tersebut justru dilakukan oleh desainer ranking professional dan grandmaster.
@disqus_Q2xiQN9j98:disqus: Terima kasih atas supportnya! Desainer yang masuk rencananya akan kami test juga specifically yang newbie dan junior. Kami yakin masalah yang Anda utarakan dapat diatasi dengan ini. Kami ingin setiap desainer di Sribu bangga dengan hasil karya mereka masing-masing dan dapat mencari style yang cocok untuk diri mereka dengan berpartisipasi dalam kontes desain kami.
Kalo Mengaupload Ulang Logo untuk kontes yg lain menurut saya ce Wajar…. Seperti didunia Nyata Settingan saya Kalo tidak laku Ke “A” maka akan saya tawarkan Ke “B” atau “C” karena setiap customer memiliki sudut pandang yg berbeda. Yang Menyedihkah dan Memalukan yaitu meng upload logo hasil download dari situs penjual gambar secara mentah2 tanpa edit sama sekali… Tanpa Sadar berarti dia telah menjatuhkan Harga Dirinya Sendiri…..Ironis..
nah, yang jadi masalah, desain tersebut sudah pernah menang di kontes lain.
dan ada beberapa desainer dalam kontes yang baru, mereka mengupload kembali desain tersebut dengan perubahan yang sediikit sekali dari desain yang pernah dimenangkan tersebut.
@disqus_Q2xiQN9j98:disqus: Dan desainer-desainer tersebut adalah yang masih baru, yang belum tahu aturan main di Sribu atau semata ingin mendapatkan hadiah. Maka oleh karena itu kita buat fitur filter ini. Selain itu, dengan melakukan hal tersebut, desainer memberikan resiko bagi dirinya untuk di-ban. Terus terang bukan tindakan yang ‘wise’. Desainer harus mulai memikirkan jangka panjangnya bukan hanya jangka pendek. Masalah mind-set.
dan nyata itu adalah pelanggaran. karena logo yg telah dimenangkan telah diserahkan hak ciptanya kepada CHsecara tertulis sebelum contest di close.
Setuju dah… biar keluar desain2 yang berbeda, bukan cuman mirip satu dengan yang lain. Pertama kasian sama kliennya.. pusing! ahahaha… Kedua, buat desainer yang bener2 memikirkan ga gondok, big idea dia dibikin alternatif sama orang… Ayo maju terus…
Sama satu lagi masukan kalau bole.. untuk harga minimum per project kalau bisa dinaikkan donk standarnya.. biar ga ngebanting banget sama charge fee dengan graphic house ato Adv agency…
@harkytjen:disqus: Betul, dan ini akan membedakan antara desainer yang serius untuk mengikuti kontes atau yang hanya ikut (asal desain) dengan harapan mudah-mudahan menang. Kami ingin platform kami dibentuk oleh desainer yang berkualitas daripada hanya platform untuk sayembara.
Untuk minimum harga paket telah kami sesuaikan dengan kebutuhan target market kami. Namun tidak menutup kemungkinan akan disesuaikan lagi ke depannya.
waahh konsep sistem marketplacenya sama dengan marketplace sebelah nih, persis sama punya oDesk 😀
@3M: Adopsi di Sribu sedikit berbeda dengan oDesk. Posisi Sribu adalah platform untuk contest crowdsourcing design sementara oDesk lebih sebagai freelance crowdsourcing work.
Filtering’nya sih boleh juga dibikin gini.. tapi mungkin test desainnya tidak hanya “redesain logo” aja, harus ada pilihan tes desain. kalo untuk pure designer, task desain logo seperti ini mudah banget ngerjainnya. tapi kalo web designer yang kebanyakan mereka adalah Hybird designer, bisa keringetan 7 hari 7 malam bikinnya ^^. saran saya sih.. tidak dipukul rata test ujian kecilnya bikin redesain logo, harus ada pembeda u/ tiap skills yg di inputkan.
@rufuschevallier:disqus: Terima kasih atas sarannya. Awalnya kami mulai dengan logo karena logo adalah yang paling basic dari identity design dan specialty tim audit kami juga di desain logo. Namun ke depannya tidak menutup kemungkinan untuk menambahkan jenis ujian yang berbeda selain logo.
saya setuju, tapi mungkin tesnya bisa juga berdasarkan minat dan skill yang biasa desainer buat, disesuaikan saja.
saya memang kurang nyaman dengan open galery, kemungkinan dimanfaatkan oleh yang idenya stuck bisa terjadi, dia bisa mengembangkan desain yang terposting duluan.kasian yang posting duluan sudah mikir berat…dieliminasi karna kembar .Klien kan taunya pilih yang sesuai dan bagus saja.
semoga.. bermanfaat
@disqus_vBRUx2FyTS:disqus: Noted untuk sarannya. Blind contest memang opsi yang lebih nyaman bagi desainer. Ke depannya akan kami pikirkan cara agar lebih banyak blind contest daripada open contest.
jika semua blind contest, itu artinya konten yg berisi plagiat akan lebih mudah luput dari pandangan para “guard”
Tapi saya sedikit mempertanyakan soal istilah “plagiat” atau “plagiarisme” di dunia desain. Kadang kita membuat desain dengan buah pikir dan kreatifitas tangan kita serta kerja keras, dan itu ternyata mirip dengan desain sebelum2nya atau desain yang sudah ada. Apakah ini disebut plagiat? Bukankah ada “bentuk umum” yang dalam pikiran banyak orang itu sama? Dan kemungkinan ini akan tertuang sama atau mirip, karena setiap manusia hidup ini bukankah melihat hal di luar sana yang kurang lebih sama; entah itu bentuk, huruf, atau tulisan dll. Kembali, apakah ini plagiat?
Tapi jika bentuk, warna, bahkan nodes yang diciptakan itu sama persis dan tidak mengubah disini bisa dibilang itu menjiplak.
Menciptakan suatu desain yang benar2 baru adalah pekerjaan yang sangat berat. Waktu satu minggu atau satu bulan tentu tidak mencukupi. Test ini baik dan saya setuju untuk menguji “orisinalitas” karya para desainer. Tapi jika ada hasil yang mirip, bukan berarti mrk saling contek atau jiplak karya yang lain, bisa saja krn pengalaman mereka kurang lebih sama atau style mereka sama, apa yang dia lihat adalah sama.
Trims.
saya sependapat, kemungkinan terjadi kesamaan pasti ada sesuai yang mas bro tulis ”
Tapi jika ada hasil yang mirip, bukan berarti mrk saling contek atau jiplak karya yang lain, bisa saja krn pengalaman mereka kurang lebih sama atau style mereka sama, apa yang dia lihat adalah sama.”
sekedar sharing aja dengan saya yang newbie….
Katanya seorang designer kan biasanya mengolah visual dari ide, tidak serta merta dari ide langsung dieksekusi. dia akan mencoba memprediksikan apa yang akan designer lain buat, hingga hasilnya bisa original dan tidak terduga ( kreatif ).mereka bilang ,think out of the box.
walau ide sama pasti eksekusi akan berbeda.
maaf kalao ada salah kata ya… namanya juga sharing.. peace bro
Bener banget sob…pekerjaan berat kita sebagai desainer emang di “think out of the box” tersebut. Nah PR-nya, bagaimana membuat para desainer baik itu yang pro maupun yg newbie bisa spt itu? Tentu saja ga sebatas test bukan. Mungkin perlu dibuat ruang pembelajaran bersama, sepertinya ga cukup dengan belajar di bangku kuliah, atau kursus bahkan belajar sendiri. Dan bagaimana supaya ruang itu terjadi? Disini diperlukan ruang share karya yang bukan lomba, kontes atau semacamnya yang seringkali membuat desainer lupa akan kekreatifitasan dan originalitas karena mengejar (sori) hadiah/uang…Jadi orang ga belajar demi reward tersebut.
Maap juga ye kalau ada salah kata….hihi
Hilda: Saya pernah membaca sebuah buku dari Malcom Gladwell yang namanya the Outliers. Disitu ditulis bahwa untuk menjadi expert di apa yang mereka kerjakan, seseorang harus menghabiskan 10.000 jam mengerjakan hal tersebut.
Untuk menjadi desainer yang lebih baik tentunya datang dari beberapa hal termasuk practice and keep on practicing. Selain itu saya ada saran juga untuk belajar dari beberapa blog design seperti: http://www.hongkiat.com atau http://www.tutsplus.com. Pembelajaran bersama juga berguna…mungkin ini sesuatu yang dapat kita lakukan ke depannya…membuat meetup Sribu 🙂
Wah mantabs deh kalau gitu. Jadi Sribu tidak hanya sebagai ajang kontes melainkan juga berbagi ilmu dan disitu akan tercipta ruang saling belajar bersama. Selain itu kita bisa menuangkan ekspresi, ke-kreatifitas-an secara bebas bahkan bisa disebut “gila” demi kemajuan desainer anak negri.
Kontes adalah ruang nyata dimana style, kekreatifitasan dan originalitas kita dihadapkan dengan dunia nyata. Good luck Sribu!
@disqus_t3XwAfXCD9:disqus: Terima kasih atas dukungannya selalu dan good luck juga dalam kontes di Sribu 🙂
mantap…..
@disqus_vBRUx2FyTS:disqus: Komentar Anda sangat kami welcome :). Di forum ini siapa saja diharapakan untuk mengeluarkan pendapat mereka namun tetap dengan prinsip yang menghargai sesama blogger/desainer.
Seperti yang saya jawab di komentar Hilda. Yang paling aman adalah menggunakan rule of thumb 90:10 untuk perihal plagiarisme.
Hasil tak terduga pasti bisa terjadi, namun dengan adanya fitur baru ini kami harapkan hasil tak terduga tersebut lebih kecil terjadi 🙂
@Hilda: Good point. Berapa ukuran sampai sebuah karya dianggap copy/mejiplak memang tidak pernah ada dalam peraturan tertulis. Selain itu, kemungkinan apabila seseorang memikirkan ide yang sama dan menuangkan ide tersebut ke karya mereka yang mengakibatkan dua buah karya mirip juga ada.
Rules of thumb (yang tidak tertulis) biasanya sebuah karya dianggap menjiplak apabila 90% mirip (misal placement elementnya, font yang dipakai, warna, shadow, effectnya sama). Namun apabila stylenya mirip atau sama, itu dianggap bukan penjiplakan.
@Hilda : untuk mengantisipasi hal tersebut, mungkin saat anda sudah mendapat ide atau konsep yang bagus, mesti juga dilakukan yang namanya riset. misalkan seperti desain logo. ada sebuah perusahaan kopi semisal menginginkan anda untuk mendesain logo mereka. ketika anda mendapat membaca brief desain dan anda telah mendapat konsep yang bagus, ada baiknya anda meriset perusahaan kopi2 yang lain, apakah konsep logo yang anda buat ada yang mirip dengan perusahaan lain atau tidak. selain itu dengan melihat logo-logo perusahaan lain, anda bisa mendapat referensi logo untuk perusahaan kopi. mungkin setelah hal ini dilakukan konsep bisa sedikit berubah dan pastinya dapat menhindari kemiripan dengan desain lain.
itu terlalu mem buang2 waktu, 1 konsep saja bisa memakan waktu 1 hari bahkan lebih… tp setidaknya kita harus punya pegangan yg kuat utk bisa meyakinkan bahwa desain benar2 original. namun jika tak ingin sesuatu yg buruk terjadi, mungkin hal tsb bisa dilakukan.
itu memang mutlak dilakukan dilakukan dalam setiap pembuatan logo 🙂
desain yang baik pasti butuh proses tidak cepat.
karena logo bukan hanya masalah estetis, tapi komunikasi.
biasanya logo yang hanya mengedepankan estetis tapi tanpa makna biasanya jarang yang tahan lama.
apa iya logo seperti coca-cola, nike, adidas, unilever, pertamina, WWF, koperasi indonesia, atau yang terkenal lainnya dibuat hanya sehari dua hari? tentu tidak bukan. karena proses pemikiran itulah harga pembuatan logo biasanya tidak murah.
@agusheryanto:disqus: Terima kasih atas dukungannya! Betul untuk saat ini kami satu-satunya crowdsourcing desain site yang berasal dari Indonesia dan juga di Asia tenggara. Membangun sebuah platform yang dapat membantu banyak orang, adalah kebanggaan tersendiri buat tim Sribu.
oiya kalo bisa kedepannya tambah fitur withdraw desain, kayak web sebelah, hehe. kadang ada yg salah upload desain soalnya, tambah juga fitur add to folio biar desainer bisa ngatur show in folionya…
@zulfikarmilyas:disqus: Rencana akan kami rollout bulan depan untuk fitur withdraw ini 🙂
iya, soalnya sering juga salah upload atau upload 2x karena masalah koneksi.
cara menonaktifkan akun di sribu gimana caranya min?
Azeek