Cara Membuat Marketing Plan Dalam 5 Langkah Mudah

Meskipun business plan Anda secara umum menguraikan seluruh aspek bisnis, marketing plan tetap punya fokus khusus, dan secara lebih rinci, hanya pada satu fungsi. Ketika pemilik bisnis ingin lebih detail pada strategi pemasaran, mereka mungkin akan menyusun rencana secara rinci yang menguraikan tujuan pemasaran mereka –  serta langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapainya.

Komponen standar dari marketing plan yang baik dapat bervariasi tergantung pada bisnisnya. Berikut ini adalah lima langkah yang paling efektif untuk membuatnya:

Langkah Satu: Lihatlah ke dalam.

Pikirkan perusahaan Anda seolah-olah seseorang dengan kepribadian dan identitas yang unik. Dengan itu dalam pikiran, buatlah daftar untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, dan tujuan. Masukkan semuanya dan buat daftar besar. Jangan mengedit atau menolak beberapa hal dulu.

Kemudian, mencari prioritas di antara poin-poin tadi. Jika ini telah dilakukan dengan benar, Anda akan memiliki lebih dari yang dibutuhkan, dan beberapa yang lebih penting daripada yang lain. Kurangi beberapa aspek yang kurang penting dari daftar dan pindahkan yang penting ke atas.Terkadang ini membutuhkan masukan dari manajer juga.

Langkah Kedua: Lihatlah ke luar.

Daftar berikutnya yang dibutuhkan untuk membuat garis besar ancaman dan peluang bisnis Anda. Pikirkan bisnis dari sisi eksternal – faktor yang tidak dapat Anda kendalikan, tetapi dapat diprediksi. Peluang dapat mencakup pasar baru, produk baru dan tren yang mendukung bisnis Anda. Ancaman meliputi kompetisi dan kemajuan teknologi yang menempatkan Anda pada posisi yang kurang menguntungkan.

Juga buatlah daftar orang-orang atau organisasi yang berpotensi sebagai pelanggan atau menentukan target pasar ideal. Anda harus mempertimbangkan dengan matang seperti apa orang-orang ini. Tempatkan diri pada posisi masing-masing pembeli yang ideal dan kemudian pikirkan media apa yang mereka gunakan dan berkomunikasi seperti apa yang paling efektif.

Langkah Tiga: Fokus pada strategi.

Sekarang saatnya untuk menarik daftar tadi bersamaan. Carilah persimpangan identitas unik Anda dan target pasar Anda. Dalam hal penawaran bisnis, apa yang dapat dikeluarkan dari daftar karena tidak strategis? Kemudian berpikir tentang mengganti orang-orang yang tidak berada dalam target pasar.

Sebagai contoh, sebuah bisnis restoran difokuskan pada makanan sehat dan organik mungkin akan melayani orang-orang yang lebih selaras dengan tren hijau dan berpenghasilan lebih tinggi dari rata-rata. Jadi, mungkin lebih baik mengesampingkan orang-orang yang lebih suka makan makanan cepat saji seperti hamburger dan pizza, dan yang mencari barang murah. Hasil langkah ketiga adalah strategi: Persempit fokus pada apa yang paling sejalan dengan identitas Anda dan paling menarik bagi target pasar.

Langkah Empat: Mengatur langkah terukur.

Masuk ke rincian yang konkrit dan terukur. Strategi pemasaran Anda harus menjadi rencana yang mencakup tinjauan, pelacakan dan pengukuran, perkiraan penjualan, anggaran biaya dan metrik bulanan untuk melacak kemajuan. Ini bisa saja termasuk rekomendasi, presentasi, panggilan telepon, link, posting blog, tampilan halaman, tingkat konversi, dan proposal.

Sesuaikan tugas-tugas penting kepada orang-orang dalam tim Anda dan biarkan mereka bertanggung jawab atas keberhasilan dan kegagalan mereka.

Langkah Kelima: Tinjau dan revisi sesering mungkin.

Sama seperti dengan rencana bisnis, rencana pemasaran harus terus berkembang bersama dengan bisnis Anda. Asumsi akan berubah, sehingga adaptasikan dengan perubahan situasi bisnis. Beberapa bagian dari rencananya juga akan bekerja lebih baik daripada yang lain, jadi meninjau dan merevisi sesering mungkin diperlukan untuk mengakomodasi segala perubahan setelah bisnis berjalan.

Apakah marketing plan Anda sudah meliputi hal-hal di atas? Intinya, marketing plan harus dibuat sebelum bisnis berjalan, tetapi harus fleksibel. Karena kondisi saat bisnis belum berjalan dan ketika sudah berjalan pasti berbeda. Tidak semua prediksi Anda selalu benar, jadi Anda harus bisa menyesuaikan situasi dan kondisi.