Jauh Di Mata, Dekat Di Ingatan

Setiap kali hendak membeli produk sabun cuci piring, apa brand pertama yang terlintas di benak Anda?  

Apakah kita memiliki satu nama yang sama, yaitu Sunlight?

Ingatan terhadap Sunlight menandakan adanya hubungan yang erat, antara brand dengan Anda, selaku konsumen.

Kenapa bisa begitu ya? Padahal, kan ada banyak brand-brand lainnya?

Itu adalah pengaruh dari efek Brand Salience.

Mereka berhasil memiliki citra brand yang kuat, dan kehadirannya mudah ditemui saat ingin membeli sesuatu.

BRAND SALIENCE, BAGIAN DARI BRAND AWARENESS

Brand Salience & Brand Awareness sedikit mirip, tapi sebenarnya berbeda.

Brand awareness lebih fokus pada pengukuran visibilitas brand secara keseluruhan, melalui seluruh perjalanan konsumen dan seterusnya.

Sedangkan Brand Salience, sebenarnya lebih ke sejauh mana konsumen memikirkan atau memperhatikan sebuah brand saat melakukan pembelian. 

Misalnya, “Mau cari tiket pesawat”, otomatis langsung pergi ke tiket.com, padahal ada Traveloka dan platform sejenis lainnya.

Atau…, “Mau beli sabun cuci piring”. 

Otomatis teringat ke Sunlight, padahal ada brand sabun cuci piring lainnya seperti Mama Lemon, S.O.S dan sabun Ekonomi. 

Kenapa ya bisa begitu?

Pada awalnya, Sunlight pertama kali muncul di Indonesia dengan format batang.

Kemudian di tahun 1973, Sunlight menawarkan keunggulan dan kemampuannya untuk membersihkan peralatan dapur, dalam bentuk cairan yang mudah digunakan. 

Karena itu, mereka berhasil menjadi brand sabun cair cuci piring terbesar, dengan berbagai inovasi dan juga promosi agen 1000.

Agen 1000 Sunlight adalah program yang diselenggarakan dengan tujuan menggali kekuatan dan potensi luar biasa ibu-ibu dalam hal memberi pengaruh positif, kepada lingkungan sekitarnya. 

Pengaruh positif di sini adalah membagikan pengalaman mereka tentang manfaat penggunaan Sunlight, dan mengajak orang lain untuk menggunakannya.

sunlight agen 1000
Promo Agen 1000 Sunlight

Sunlight sebagai pemimpin pasar, selalu menawarkan solusi terbaik untuk membersihkan peralatan masak dan peralatan dapur dari semua jenis kotoran, bau dan lemak yang selalu digambarkan dalam iklannya

Untuk memenuhi selera konsumen yang berbeda-beda, mereka juga menawarkan dalam kemasan botol 250 ml dan 800 ml, dan kemasan isi ulang 90 ml, 200 ml, 400 ml, dan 800 ml.

Inilah alasannya, mengapa Sunlight bisa memiliki Brand Salience yang tinggi, karena berhasil membuat konsumen memikirkan dan mencarinya saat membeli sabun cuci piring. 

JADI YANG PERTAMA

Sadar atau tidak, sebenarnya ada beberapa nama produk yang merupakan nama brand.

Hal ini terjadi karena brand sudah melekat dalam pikiran masyarakat, atau sering disebut produk Top of Mind.

Saluran tradisional, seperti media cetak dan iklan TV, berperan penting untuk membangun Brand Salience

Mereka menawarkan eksposur ke konsumen yang besar, dan dapat meningkatkan eksistensi pada brand.

Misalnya, saat ingin membeli air mineral, kemungkinan besar Anda akan memasukkan brand AQUA dalam daftar belanja.

Ini artinya AQUA memiliki Brand Salience yang kuat.

Mungkin Anda tidak menyadarinya, karena hubungan antara produk air mineral dan brand AQUA sangat melekat.

Apa alasannya?

AQUA merupakan pionir untuk air mineral, dari tahun 1973 sampai sekarang.

Dalam iklannya yang sering diputar, AQUA selalu menyanyikan jingle khasnya yang mudah meresap dalam ingatan. 

Begitu melekat, sehingga ketika ingin membeli air mineral banyak yang berkata “Ada AQUA?

Selain iklannya yang menyegarkan, AQUA juga memiliki slogan “Kebaikan Berawal Dari Sini” yang sering didengar.

iklan aqua kebaikan berawal dari sini
Iklan AQUA

Slogan tersebut diibaratkan seperti janji kebaikan AQUA untuk masyarakat Indonesia, yang mana sumber airnya berasal dari pegunungan terpilih.

Melalui iklan dan slogan inilah, AQUA berhasil menjadikan produknya menjadi Top of Mind dalam masyarakat.

Tak hanya itu, AQUA pun juga bisa ditemui hampir di seluruh tempat.

Karena produknya yang mudah didapat, makanya banyak orang yang terbiasa menyebut air mineral dengan sebutan AQUA.

DARI PINTU KE PINTU

Sama seperti AQUA, Yakult juga dikenal sebagai rajanya minuman probiotik.

Mengapa?

Karena Yakult memiliki Brand Salience yang tinggi juga.

Artinya, orang-orang akan mencari Yakult ketika mereka ingin membeli minuman probiotik.

Yakult adalah yang utama.

Hal ini tercipta karena pengaruh dari jingle terkenal yang sering didengar, yaitu “Cintai Ususmu, Minum Yakult Setiap Hari”.

Apalagi dengan branding sebagai “Minuman Keluarga Sehat”.

Siapapun yang ingin membeli minuman susu fermentasi, pasti langsung teringat dengan Yakult.

tingginya brand salience pada yakult, membuatnya jadi produk top of mind jika ingin membeli susu probiotik
Iklan Yakult

Dengan kehadiran “Yakult Lady” keliling dari rumah ke rumah, menjadikannya pusat informasi berjalan, agar bisa mendekatkan diri dengan konsumennya. 

Cara jadul seperti ini, membuka celah bagi Yakult untuk mengedukasi target pasarnya, dengan pemahaman produk, agar semakin banyak orang tahu tentang manfaat mengkonsumsi Yakult.

yakult lady berdiri di sebelah sepedanya
Gambar Yakult Lady

Peran Yakult Lady adalah untuk membangun ikatan emosional, dan ini bisa meningkatkan loyalitas dan kepuasan pelayanan.

Selain itu, mereka bisa tau apa saja kebutuhan konsumen, untuk mengembangkan dan memperbaiki produknya.

Apakah kompetitornya seperti Vitacharm melakukan hal yang serupa?

Jawabannya, tidak.

Makanya, sampai saat ini belum ada kompetitor lain, yang berhasil menyelip eksistensi Yakult di hati masyarakat.

PERTAMA BUKAN SEGALANYA

Menjadi yang pertama, memang lebih menguntungkan. 

Brand punya keuntungan lebih mudah diingat dan cepat mendapatkan pasar.

Namun, bagaimana kalau brand kita bukan yang pertama?

Setiap hari, konsumen dibombardir dengan marketing dan periklanan.

Mereka tidak punya waktu untuk menjelajahi ulasan dan melakukan perbandingan harga, setiap ingin membuat keputusan pembelian. 

Peran Brand Salience, hadir untuk membantu menemukan jawabannya.

Misalnya, ketika lapar di malam hari dan ingin cepat mengisi perut yang kosong, Brand Salience menawarkan solusi untuk membuat pilihan dengan cepat, yaitu dengan memasak Indomie.

Walaupun sebenarnya kelahiran Indomie kalah start dari Supermi, namun Indomie berhasil memiliki Brand Salience yang tinggi dari kompetitor sebelumnya. 

Kok bisa?

Seperti yang diketahui, Indomie sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. 

Sudah menjadi rahasia umum bahwa orang Indonesia sering menyimpan beberapa Indomie di dapur mereka. 

Mulai dari orang kaya, hingga anak kos yang menanti kiriman uang di akhir bulan.

Pernahkah Anda penasaran, mengapa Indomie bisa sebegitu dekat dengan masyarakat?

Mempelajari dari kelemahan Supermi dalam hal varian rasa, Indomie akhirnya mengeluarkan varian Mi Goreng. 

Produk mie instan pertama yang hadir tanpa kuah!

varian indomie mi goreng
Iklan Indomie

Varian tersebut terinspirasi dari makanan tradisional Indonesia, yaitu mie goreng. 

Kehadiran Mi Goreng ini pun, dengan cepat membuat Indomie populer dan menguasai pasar.

Belum lagi, Indomie terus mengembangkan inovasi seperti meluncurkan Pop Mie, mi instan dalam bentuk cup.

iklan pop mie
Iklan Pop Mie

Dengan slogan yang sangat sederhana – “Indomie~ Seleraku~” – membuat Indomie semakin dikenal dan terikat dengan masyarakat.

Dari dulu pun, Indomie juga sudah seringkali menayangkan iklan yang bertema keluarga.

Atau yang terbaru, mereka meluncurkan kemasan edisi Ramadhan, piring kosong tanpa mie di cover-nya, sebagai bagian mengikuti tradisi masyarakat.

indomie mi goreng edisi ramadhan
Iklan Indomie Spesial Ramadhan

Iklan-iklan ini secara tak sadar terekam dan teringat oleh konsumen.

Belum lagi, mereka terus berinovasi menyajikan varian-varian lain yang membuatnya disukai konsumen hingga saat ini.

banyaknya varian indomie membuat tingginya brand salience
Varian rasa Indomie

Indomie bisa dibilang brand mie instan yang sudah melegenda. 

Bahkan, Indomie kerap menjadi kata ganti untuk menyebut mie instan brand lain.

Inilah beberapa poin yang membuat Indomie lebih sukses, dibandingkan dengan Supermi yang hanya mengandalkan satu produk saja.

Hampir semua orang Indonesia pasti pernah menyantap dan ketagihan dengan Indomie, apalagi dengan harganya yang ekonomis dan mudah ditemukan juga.

Semakin banyak memori yang terkait dengan brand Anda, semakin besar kemungkinannya untuk muncul dalam keputusan pembelian.

Karena pada akhirnya, konsumen hanya membeli produk yang namanya “paling diingat”.


Penutup

Memiliki Brand Salience yang tinggi, membuat pertumbuhan perusahaan Anda lebih cepat dan lebih menguntungkan.

Anda akan memenangkan konsumen dengan lebih mudah, dan pengeluaran pemasaran yang lebih sedikit. 

Untuk sampai di titik ini, perlu cari tahu apa yang dipikirkan oleh konsumen saat ini tentang brand, produk, dan juga pesaing Anda.

Namun, jika memiliki Brand Salience yang rendah, tandanya bisa jadi konsumen tidak mengetahui keberadaan brand Anda, dan tidak akan terjadi pembelian.

Pastikan produk Anda memiliki kemasan paling menarik, tagline terbaik, dan ide-ide unik untuk meningkatkan penjualan.

Kuncinya, seringlah “hadir” dalam masyarakat.

Jadi, apakah brand Anda sudah “hadir”?

Meika Azrita
Hai! Saya Meika, seorang content marketer dan penulis blog Sribu. Saya menulis konten-konten edukasi seputar marketing, branding, tips desain dan masih banyak lagi. Pepatah favorite saya, "Kegagalan adalah bukti bahwa kamu sedang mencoba." Semangat! 😁