Hindari 10 Teknik Marketing Berikut Ini!

Marketing selalu menjadi tantangan yang tak mudah ditaklukkan oleh para pelaku bisnis. Tak sedikit bisnis yang tenggelam akibat kesalahan strategi marketing. Penyebab kesalahan strategi dalam hal marketing ini beragam, mulai dari kurangnya analisa, minimnya pemahaman hingga pola pikir yang keliru. Tak hanya bisnis-bisnis baru saja yang mengalaminya, bisnis-bisnis yang sudah lama berjaya pun bisa gulung tikar akibat teknik marketing yang keliru. Nah, agar kalian tidak melakukan kesalahan yang sama, simak 10 teknik marketing yang sebaiknya dihindari agar tak terjerumus dalam kesia-siaan.

1. Menjauhi Persaingan

Menentukan produk dan jasa untuk bisnis memang tak mudah. Sebagian pebisnis berani memilih produk dan jasa dengan tingkat persaingan yang ketat. Namun sebagian pelaku bisnis lainnya lebih menyukai produk dan jasa yang tak banyak pesaing sehingga lebih aman. Sepertinya tak ada yang keliru dengan kedua pilihan tersebut, asalkan kalian tahu resikonya dan siap menghadapi. Masalahnya, banyak pelaku bisnis yang tidak mempelajari terlebih dahulu atmosfer produk dan jasa yang mereka pilih.

Memilih produk dan jasa yang ketat persaingannya berarti memilih produk dan jasa yang banyak diperlukan pasar. Kalian akan dihadapkan pada ramainya persaingan, tetapi dengan tingkat permintaan pasar yang tinggi pula. Sebaliknya,memilih produk dan jasa yang tak banyak pesaing artinya memilih produk dan jasa yang tidak banyak dibutuhkan pasar. Resikonya, waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis pun menjadi lebih lama.

Sebagai gambaran, kawasan di sekitar kampus biasanya sudah diramaikan dengan aneka usaha untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa seperti usaha laundry, fotokopi, warung makan, dan mini market. Kalian bisa mendirikan salah satu bisnis tersebut dan bersaing dengan bisnis-bisnis yang telah ada. Meskipun banyak pesaingnya, tetapi konsumen kalian sudah jelas. Jika tak ingin bersaing, kalian bisa saja mencoba mendirikan usaha showroom mobil, pet shop, atau Spa. Namun tentunya jumlah konsumen kalian akan sangat terbatas.

2. Teknik Marketing Gaya Lama

Produk-produk teknologi informasi dan komunikasi semakin canggih.  Karena itu pula, strategi marketing pun mengalami perubahan. Marketing gaya lama tak lagi ampuh melakukan pendekatan kepada konsumen-konsumen potensial. Dibutuhkan pendekatan baru yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman. Kalian perlu menyusun strategi pemasaran dengan melibatkan jejaring sosial dan platform yang menghubungkan dunia offline dan dunia online. Manfaatkan jasa digital marketing yang telah menguasai strategi pemasaran digital, jangan terpaku pada teknik marketing gaya lama.

3. Email Marketing Pada Umumnya

Email marketing masih menjadi strategi marketing favorit. Biaya yang harus dikeluarkan untuk email marketing terbilang sangat terjangkau, memungkinkan kalian mengetahui profil konsumen, lebih personal, konten beragam, dan beberapa kelebihan lainnya.

Tetapi ada beberapa kesalahan yang kerap dilakukan sehingga email marketing menjadi tidak optimal. Contohnya saja subject email yang tidak menarik, tidak tercantumnya alamat email untuk mengirimkan balasan, dan konten yang menjemukan. Jika kalian tidak segera memperbaiki kesalahan seperti ini, maka strategi pemasaran dengan email tidak lagi berjalan optimal.

Pada penggunaan email marketing sebagai strategi marketing, kalian hanya punya waktu kurang dari 5 detik untuk menarik perhatian calon konsumen. Dalam waktu yang teramat singkat ini, hindari hanya membicarakan tentang bisnis kalian. Sebaliknya, tonjolkan bagaimana produk dan jasa kalian bisa menolong calon konsumen tersebut. Gunakan kalimat-kalimat yang padat dan jelas sehingga calon konsumen lebih mudah memahami dan tidak menyita waktu mereka. Jangan lupa untuk menambahkan Call to Action (CTA) pada setiap email marketing tersebut.

Sedangkan untuk subject email, hindari mencantumkan subject ‘newsletter’ dan subject sejenis lainnya. Subject seperti ini hanya akan membuat penerima email mengabaikan email yang kalian kirim. Sebab mereka sudah bisa menebak bahwa email tersebut pastilah berisi penawaran.

4. Direct Message Otomatis

Kecanggihan teknologi terkadang menghilangkan kesempatan untuk membangun relasi yang lebih personal. Contohnya saja penggunaan Direct Message (DM) otomatis. Jika kalian memakainya untuk menawarkan produk dan jasa pada konsumen baru, maka hilanglah kesempatan untuk membangun relasi dan menumbuhkan rasa percaya. Relasi dan rasa percaya yang belum tercipta tentunya memperkecil terjadinya konversi. Sebagian konsumen justru merasa terganggu dengan Direct Message otomatis seperti ini.

5. Membeli Followers Instagram

Jika kalian memanfaatkan Instagram untuk memasarkan produk, maka tawaran untuk menambah followers secara instan dengan cara membeli followers memang sangat menggiurkan. Para pelaku bisnis startup biasanya menggunakan jasa semacam ini untuk meningkatkan jumlah followers dengan cepat. Padahal followers Instagram yang ditambahkan tersebut tidak bisa dipastikan sebagai akun-akun asli seluruhnya. Jika lebih banyak akun-akun palsu yang menjadi followers kalian, maka bersiaplah untuk kehilangan follower dalam waktu yang singkat. Sebab Instagram secara teratur menghapus akun-akun palsu tersebut.

 

 

Lebih baik tingkatkan followers dengan cara-cara organik. Misalnya saja dengan mengoptimalkan caption, melakukan interaksi dengan pengguna yang berpengaruh, memaksimalkan penggunaan hashtag, memanfaatkan stories, mengunggah konten dengan teratur dan sebagainya. Dengan cara organik ini, kalian akan mendapatkan followers yang sesuai dengan karakter konsumen kalian.

6. Copywriting Pemula

Copywriting untuk marketing memang bukanlah perkara yang mudah dilakukan. Kesalahan copywriting membuat strategi marketing kalian sia-sia belaka. Sayangnya, masih banyak kesalahan yang dilakukan berkaitan dengan copywriting produk ini. Contohnya saja headline yang tidak menjual, copywriting yang dibuat tanpa mengenali karakter konsumen terlebih dahulu, dan copywriting yang terlalu bertele-tele atau terlampau singkat.

Jika kalian kesulitan membuat copywriting sendiri, manfaatkanlah jasa penulis konten web yang berpengalaman membuat copywriting produk. Tentu saja pembuatan copywriting ini harus berdasarkan riset karakter konsumen yang telah dilakukan sebelumnya. Kemudian lakukan uji coba untuk mengetahui kinerja copywriting tersebut. Jumlah viewer dan angka penjualan yang meningkat menjadi tanda bahwa copywriting bekerja dengan baik. Jika belum mendapatkan hasil yang memuaskan, segera lakukan pembenahan.

7. Strategi Marketing Viralitas

Konten yang menjadi viral memang sangat menguntungkan. Traffic pengunjung menjadi tinggi karena banyak orang yang membagikan konten dan bereaksi. Tetapi sebaiknya hindari mengincar viralitas semata. Sebab tak mudah mendapatkan konten yang bisa menjadi viral. Ada banyak sekali faktor yang membuat sebuah konten menjadi viral, salah satunya keberuntungan. Dalam bisnis, tentunya kalian tak ingin bergantung pada keberuntungan semata, bukan? Karena itu sebaiknya, unggahlah konten yang bermanfaat daripada berusaha mencari konten yang sekedar viral.

Konten yang bermanfaat bisa membantu membangun kepercayaan konsumen terhadap bisnis kalian. Kesan positif akan terlihat dari konten-konten bermanfaat yang kalian bagikan secara rutin. Kepercayaan dan kesan yang positif akan memudahkan konsumen mengambil keputusan untuk menggunakan produk dan jasa kalian.

8. Fokus Pada Konten Tulisan

Konten berupa tulisan yang bagus memang menjadi senjata yang ampuh untuk mempengaruhi calon konsumen. Konten tulisan yang berkualitas juga akan mengundang pengunjung,tetapi jumlahnya tidak akan berkembang hebat. Dengan kata lain, strategi marketing yang hanya fokus pada tulisan saja tidak akan optimal. Sebaiknya lengkapi konten tulisan dengan konten visual yang mendukung seperti foto-foto, video, infografis dan lain sebagainya. Jangan lupa untuk selalu melakukan evaluasi dan inovasi. Dengan cara ini jumlah pengunjung akan meningkat pesat dan semakin banyak calon-calon konsumen dapat terjaring.

 

9. Promosi Bombastis

Promosi yang bombastis atau yang penuh dengan janji-janji indah memang efektif menarik perhatian calon konsumen. Tetapi jika kalian tidak menyiapkannya dengan baik, maka promosi seperti ini akan menjadi bumerang untuk kalian sendiri. Misalnya saja kalian menjanjikan bonus produk setiap pembelian produk tertentu, namun ternyata stock bonus produk habis ketika promosi masih berlangsung. Atau kalian menjanjikan produk dengan kualitas lebih baik dari produk pesaing, padahal dalam kenyataannya produk kalian tidak lebih baik dari produk pesaing.

Tentu saja kondisi-kondisi tersebut akan membuat konsumen kecewa dan hilang kepercayaan. Keadaan semakin parah jika konsumen mengeluh melalui media sosial atau membuat review buruk di blog mereka. Calon-calon konsumen kalian tentunya akan berpikir ulang untuk menggunakan produk dan jasa yang kalian tawarkan.

10. Promosi Secepatnya

Kesempatan yang baik seringkali tak datang dua kali. Karena itu ketika kesempatan menghampiri, segera rebut tanpa menunggu lagi. Tetapi dalam berbisnis, seringkali prinsip tersebut tidak bisa diterapkan begitu saja. Misalnya saja berkaitan dengan promosi. Strategi marketing berupa promosi produk dan jasa tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru tanpa persiapan yang matang karena akan berujung pada kesia-siaan.

Sebelum berpromosi, kalian harus melakukan persiapan terlebih dahulu. Mulailah dengan menyiapkan produk dan jasa yang akan dipromosikan misalnya saja dengan memperbaiki kemasannya, menentukan harga, memetakan karakter konsumen, mempelajari pesaing, lalu menentukan lokasi atau media yang tepat untuk melakukan promosi. Dengan cara ini, promosi menjadi lebih tepat sasaran dan mampu menjaring konsumen potensial. Biaya yang kalian keluarkan pun tak habis sia-sia.

Nah, itulah teknik marketing yang harus dihindari agar usaha yang kalian lakukan tidak sia-sia. Jika kalian masih ragu-ragu dalam menyusun strategi marketing yang tepat, tak ada salahnya memanfaatkan jasa digital marketing yang sudah berpengalaman di bidangnya. Kalian bisa berdiskusi untuk menentukan cara pemasaran online yang efektif menaikkan omzet