Kesalahan Di Landing Page & Tips Menghindarinya (Part 1)


LandingPage-Infographic1

 

Sebagai pemilik dan pengelola website, Anda pasti sudah akrab dengan istilah landing page. Bahkan, Anda mungkin sudah merancang landing page Anda sedemikian rupa, sehingga dapat menarik minat pengunjung, dan mengurangi bounce rate situs Anda. Namun, seringkali perancangan landing page tidak memperhatikan beberapa aspek berikut, padahal dampaknya cukup krusial, dan mempengaruhi efektivitas dan performa website Anda. Agar Anda tidak jatuh pada jeratan landing page yang keliru, mari simak pembahasan Sribu mengenai kesalahan-kesalahan yang umum terjadi pada landing page dan cara untuk menghindarinya.

 

Apa itu landing page?

Dalam dunia website, landing page adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan laman pada website yang pertama kali dikunjungi oleh pengunjung, ketika mereka mengakses situs Anda. Biasanya, landing page berisi deskripsi produk atau website, dengan ditambah gambar ataupun bahasa penawaran yang menarik, untuk meningkatkan antusiasme pengunjung website. Rute menuju landing page sendiri bisa beragam, mulai dari mengetikkan alamatnya langsung pada browser, ataupun mengklik tautan yang disebarkan melalui email newsletter, program afiliasi, serta iklan.

Landing page merupakan aspek vital yang banyak berkontribusi pada keberhasilan website Anda, karena fungsi dari landing page adalah untuk memperbesar ketertarikan dan memperkecil penolakan pengunjung untuk mengakses website Anda lebih jauh lagi, bahkan sampai ke tahap transaksi (jika Anda merupakan website e-commerce). Landing page juga bisa berfungsi untuk mem-boost up promosi yang sedang dijalankan di website Anda, atau meng-highlight fitur unggulan website.

Kesalahan-kesalahan merugikan dalam landing page.
Anda pasti sudah sangat sering mendengar kriteria-kriteria yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah landing page yang baik dan efektif, seperti muatannya harus ringan supaya bisa mengurangi loading time, gambar yang digunakan harus menarik, bahasa penawarannya harus sesuai dengan target pengunjung, dan lain sebagainya. Namun, mungkin Anda belum cukup menaruh perhatian pada hal-hal mendetail berikut – meskipun ternyata pengaruhnya sangat besar pada tingkat kesuksesan landing page Anda.

Disconnected-Headline
1.    Headline yang “tidak nyambung”
Hal ini terutama berlaku saat pengunjung sampai ke landing page Anda dengan mengklik tautan yang Anda sebarkan. Umumnya, ketika pengunjung melihat dan mengklik suatu tautan di dunia maya, mereka langsung memiliki harapan dan persepi akan apa yang ingin mereka lihat pada landing page yang tertaut. Jika headline yang pertama kali mereka lihat pada landing page tidak memiliki ketersambungan atau kesesuaian dengan pesan yang Anda komunikasikan, maka pengunjung akan merasa kecewa.

Sebagai contoh, jika Anda website e-commerce yang menjual produk-produk elektronik, dan ingin mengarahkan pengunjung website Anda secara spesifik ke landing page yang menjual sebuah earphone Bluetooth, maka Anda mungkin akan membuat iklan yang berbunyi seperti, “Mencari earphone Bluetooth terbaik?” – sekedar catatan, iklan yang menggunakan kalimat tanya sebagai pembukanya memiliki performa yang lebih baik secara statistik.

Kesalahan paling umum yang sayangnya masih seringkali diulangi oleh para pemilik website adalah tidak menampilkan headline yang menggambarkan headline yang digunakan pada iklan, seperti contoh yang tercantum di atas ini. Akibatnya, konsumen merasa kecewa karena tidak menemukan apa yang mereka harapkan saat mengklik tautan.

Landing-Page-Mistakes-messaging-for-funnel

 

2.    Tidak adanya strategi konten
Pengunjung website memberikan respon yang berbeda terhadap taktik-taktik yang digunakan oleh pemilik website, dan itu semua tergantung pada sejumlah alasan yang berbeda juga. Mungkin ini bukan rahasia lagi, tapi agaknya para pemilik website masih kurang menyadari bahwa apabila landing page Anda hanya menyampaikan pesan yang diharapkan oleh salah satu tipe pengunjung saja, maka website Anda akan kehilangan kesempatan untuk menarik perhatian dan melayani tipe pengunjung lainnya.

Itu sebabnya, Anda perlu mengenali aspek-aspek yang mempengaruhi “tipe” pengunjung website Anda, sebagai berikut:

–    Sudah berapa kali pengunjung tersebut melihat landing page Anda?

–    Jika mereka pernah berinteraksi dengan website Anda sebelumnya, kegiatan apa saja yang telah mereka lakukan, baik pada website Anda secara keseluruhan, atau pada landing page Anda?

–    Apa saja yang sudah mereka ketahui tentang perusahaan, website, dan landing page Anda? Apakah sebelumnya mereka sudah me-“like” Facebook, atau mengikuti Twitter Anda?

–    Apakah ada testimonials dari pembeli lainnya yang bisa mereka lihat? Jika ada, apa saja yang dikatakan, dilakukan dan/atau dibeli oleh pengunjung lainnya? Apakah sekiranya hal itu bisa membantu mempengaruhi pengunjung untuk meneruskan aktivitas dan transaksinya di website Anda?

–    Apakah pengunjung cukup familiar dengan istilah-istilah yang Anda gunakan pada landing page, seperti “Tambahkan ke Keranjang Belanja”, atau “Hubungi Kami”?

Untuk mempermudah Anda mendapatkan gambaran akan yang sebaiknya dilakukan, telisiklah gambar yang tercantum di atas ini. Diagram tersebut menjelaskan bahwa setiap kelompok pengunjung mengharapkan hal-hal yang berbeda yang bisa mereka temui pada tiap bagian funnel (corong) landing page Anda, dan di saat yang sama, mereka pun memberikan respon yang berbeda untuk hal-hal berbeda di landing page Anda.

–    Corong bagian atas: coba tambahkan daftar keuntungan atau keunggulan yang ingin Anda tonjolkan pada landing page Anda. Untuk mempermudah pengunjung, sajikan informasi itu dalam bentuk daftar memanjang ke bawah (diberi angka atau bullet),  dan berikan judul yang catchy, seperti “3 Hal Penting yang Perlu Anda Ketahui tentang Produk atau Layanan Kami”. Untuk menambah daya tarik, bisa juga tambahkan kalimat-kalimat penawaran, seperti “Tahukah Anda bahwa produk atau layanan kami ini bisa mempermudah hidup Anda, karena …”

–    Corong bagian tengah: jangan lupa lampirkan testimonial dari pengunjung dan/atau pembeli lainnya di landing page Anda.

–    Corong bagian bawah: berikan tautan dan/atau button-button call-to-action (CTA) yang jelas, dan cerdas. Laman-laman yang bersifat “Lead Generations” merupakan tempat yang tepat untuk meletakkan button “Mulai diskusi dengan para ahli”, lengkap dengan CTA melalui modul live chat atau nomor telepon layanan bebas pulsa. Untuk lebih mendorong mereka berinteraksi lebih lanjut, alih-alih menuliskan “Hubungi kami sekarang”, Anda bisa memberi tahu pengunjung siapa tepatnya orang yang akan melayani mereka di seberang sana. Misalnya, jika landing page Anda mengulas tentang Widget A yang memiliki fitur X,Y, Z, maka akan lebih menarik perhatian jika Anda menuliskan, “Hubungi pakar Widget A mengenai fitur X,Y, Z sekarang”.

Dengan kata lain, jika informasi dan pesan yang tercantum pada landing page Anda  tidak dirancang untuk menawarkan hal-hal yang sebenarnya dicari pengunjung dalam tiga area corong informasi di atas, maka Anda kehilangan kesempatan besar untuk mempengaruhi pengunjung agar tertarik dan melanjutkan interaksi dan transaksinya di website Anda.

Kedua hal di atas merupakan kesalahan-kesalahan yang sering kali dilakukan pemilik dan pengelola website saat merancang landing page mereka. Sribu masih akan menghadirkan tiga kesalahan landing page lainnya yang seringkali terjadi pada post selanjutnya. Jadi, simak terus blog Sribu.com ya.

Sementara tim editorial kami mempersiapkan penulisan berkualitas lainnya, Anda dapat mencari tahu lebih lanjut mengenai mekanisme perancangan kompetisi desain di Sribu.com. Anda pun dapat membaca testimonials klien-klien terdahulu, yang telah mempercayakan kebutuhan desainnya kepada kami.

Bagi Anda yang ingin mendapatkan updates terbaru mengenai desain dan pengelolaan bisnis, Anda pun dapat me-like Facebook kami atau mengikuti perbincangan kami melalui Twitter.

Salam,

Ryan Gondokusumo

Founder Sribu.com

 

* Credits to: Unbounce.com

Ryan Gondokusumo
Ryan adalah CEO dan Founder dari Sribu.com. 11 tahun pengalaman di management, product development, strategic dan digital marketing