Opportunity Cost, Konsep Ajaib Untuk Bantu Pebisnis

people calculating using calculator and a piece of paper
Photo by Karolina Grabowska from Pexels

Setahun lalu saya memulai sebuah bisnis kecil-kecilan menjual baju di marketplace online.

Satu hal yang tidak saya antisipasi, adalah bagaimana mudahnya untuk mengambil keputusan yang salah dalam menjalankan bisnis tersebut.

Contoh, saya pernah menghadapi 2 pilihan ketika memiliki budget tambahan:

A. Gunakan untuk meluncurkan kampanye iklan

B. Gunakan untuk keperluan branding (beli desain logo, kemasan, artwork, dll)

Saat itu saya memilih opsi B karena brand masih sangat baru.

Saya percaya bahwa hal-hal seperti logo dan kemasan akan membuat brand terlihat lebih profesional, sehingga pembeli akan yakin dan percaya untuk bertransaksi.

Hasilnya? Saya bisa menghasilkan pendapatan sekitar Rp1.000.000 per bulan setelah mengambil langkah tersebut.

 

Lalu, bagaimana saya bisa tahu kalau langkah tersebut adalah keputusan yang salah?

Bagaimana saya tahu kalau opsi A bisa memberi keuntungan yang lebih besar?

Mudah, yaitu dengan memahami konsep Opportunity Cost.

 

IDENTIFIKASI HASIL DARI SEMUA OPSI

Opportunity cost adalah hasil yang tidak didapatkan ketika kita memutuskan untuk mengambil sebuah pilihan.

Pada contoh tadi, saya hanya fokus pada hasil yang akan didapatkan dari opsi B, tanpa mempertimbangkan hasil yang tidak didapatkan dengan tidak memilih opsi A.

Ini adalah sebuah kesalahan.

Memperhitungkan opportunity cost sebelum memilih di antara 2 pilihan (atau lebih), akan membuat seorang pebisnis lebih mudah untuk mengambil keputusan yang tidak akan disesali.

Mari kembali ke contoh di atas.

Dengan mengambil opsi B, saya tidak mendapatkan eksposur tambahan kepada calon pembeli.

Selain itu, calon pembeli pun akan lebih sulit untuk “tidak sengaja” menemukan produk saya.

Inilah opportunity cost yang saya dapatkan dengan mengambil opsi B.

Sebaliknya, jika mengambil opsi A, bisnis saya akan terlihat amatir (atau bahkan, seperti akun scam) & tidak memiliki aspek visual yang menarik.

Bisa kita lihat bahwa opsi manapun memiliki dampak negatif yang akan dirasakan.

Tapi, kini kita bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan, karena tahu manfaat mana yang lebih dibutuhkan dengan mengetahui dampak-dampak tersebut.

HITUNG DENGAN RUMUS

people counting cash money
Photo by Karolina Grabowska from Pexels

Setelah berjualan selama beberapa waktu, saya kini tahu bahwa penghasilan dari kampanye iklan adalah sekitar Rp.1.500.000 per bulan.

Ini lah mengapa saya mengatakan bahwa keputusan yang diambil pada contoh di atas itu salah.

Opsi A mampu memberikan penghasilan Rp.500.000 (50%) lebih besar, dan saya lebih memilih opsi B..

Ya, saat itu saya memang kurang pintar.

 

Rumus yang digunakan untuk mengetahui opportunity cost sangatlah sederhana:

Opportunity cost =

estimasi pendapatan opsi tidak dipilih – estimasi pendapatan opsi dipilih

Satu hal yang harus diperhatikan, semakin akurat Anda bisa menghitung estimasi pendapatan masing-masing opsi, semakin akurat manfaat yang Anda akan dapatkan dari metode ini.

 

Mari gunakan skenario lain:

Bengkel Kirana dihadapkan kepada 2 pilihan. Opsi A, meng-upgrade infrastruktur bisnis, dan opsi B, menambah jumlah karyawan.

Ketika menghitung opportunity cost, pemilik bengkel memberikan angka estimasi dengan mempertimbangkan segala faktor:

Opsi A: dampak untuk kelengkapan stok, sistem informasi yang lebih baik, pengeluaran untuk maintenance,dll.

Opsi B: gaji karyawan, jumlah pelanggan yang bisa dilayani, efek terhadap tingkat kepuasan pembeli, dll.

Setelah dihitung, pendapatan per bulan dari masing-masing opsi adalah Rp5.000.000 untuk opsi A dan Rp.8.000.000 untuk opsi B.

Maka, rumus penghitungan opportunity cost-nya adalah:

= estimasi pendapatan opsi tidak dipilih – estimasi pendapatan opsi dipilih

(jika memilih opsi A)

= pendapatan opsi B – pendapatan opsi A

= 8.000.000 – 5.000.000

= 3.000.000

Artinya, Bengkel Kirana tidak akan mendapatkan tambahan pendapatan sebesar Rp.3.000.000 jika ia memilih opsi A (ingat, opportunity cost adalah hasil yang tidak akan didapatkan)

Setelah melakukan kalkulasi di atas, tentu Bengkel Kirana dapat mengetahui bahwa opsi B adalah pilihan terbaik untuk perkembangan bisnisnya.


Bagi seorang pemilik bisnis, pengetahuan mengenai konsep ekonomi dan software ERP adalah hal yang wajib dimiliki.

Dari sekian banyak konsep yang ada, opportunity cost bisa menjadi ilmu paling bermanfaat jika ingin mengembangkan usaha.

Dalam jangka panjang, hal ini sangat berguna karena Anda akan selalu mampu mengambil keputusan yang memiliki dampak positif terbesar.

Jika pepatah mengatakan bahwa “pengalaman adalah guru terbaik”, maka opportunity cost adalah teman sekelas yang selalu mampu membantu ketika Anda menghadapi dilema.

Berkenalanlah dengan teman tersebut, dan rasakan dampaknya untuk kehidupan bisnis Anda.

Raski Santika
Raski Santika adalah Business Growth Consultant & Blog Editor Sribu. Melalui tulisannya, ia ingin bantu menginspirasi, mengedukasi, serta membantu para pemilik usaha & talent freelancer digital dari berbagai kalangan untuk terus berkembang.