Strategi Web Analytics: Panduan Sederhana Melacak Traffic Situs Anda

strategi web analytics

Bagaimana cara mengetahui siapa pengunjung situs Anda?

Dari mana mereka berasal?

Apa saja yang mereka lakukan di situs Anda?

Dan, halaman (page) apa saja yang sering mereka kunjungi?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut pastinya akan muncul saat Anda ingin meningkatkan performa website demi tercapainya tujuan bisnis.

Tepat sekali!

Web Analytics adalah jawaban dari semua pertanyaan tersebut.

Dengan menciptakan strategi Web Analytics yang kuat, memungkinkan pelaku bisnis menarik lebih banyak pengunjung, mempertahankannya, dan bahkan menarik pengunjung baru sehingga dapat meningkatkan penjualan secara besar-besaran di situs web manapun.

Masih bingung? 

Mari kita gali lebih dalam lagi mengenai strategi Web Analytics.


Apa itu Strategi Web Analytics?

Saat digital marketing dimulai, pelaku bisnis dihadapkan dengan kenyataan bahwa mereka harus menguasai strategi Web Analytics agar bisnisnya berhasil.

Mereka harus melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan tradisional marketer yaitu:

Memahami bagaimana effort (upaya) mereka membantu keuntungan bisnis.

Saya yakin Anda pernah mendengar ungkapan:

“Setengah bagian uang yang saya keluarkan untuk iklan terbuang percuma; masalahnya adalah saya tidak tahu setengah bagian yang mana. “

Itu akan berubah.

Digital marketer memiliki akses ke data dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya, memungkinkan mereka mengetahui dengan tepat campaign mana yang berhasil dan tidak.

Seiring dengan itu, analytics marketer jenis baru ini dilatih menggunakan data untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik.

Kecuali ini tidak benar-benar terjadi.

Memang benar bahwa digital marketer menggunakan lebih banyak data daripada yang biasanya tersedia …

… tetapi ketika harus memahami gambaran yang lebih besar, strategi Web Analytics dapat membuat kepala Anda pusing.

strategi web analytics

Saya mengatakan ini dari pengalaman — saya benar-benar tidak tahu apa-apa tentang strategi Web Analytics lebih lama dari yang ingin saya akui.

Masalahnya adalah banyak digital marketer tidak benar-benar memahami Web Analytics.

Tahukah Anda, apa itu Web Analytics?

Web Analytics adalah proses tracking/pelacakan, pemahaman, dan pengambilan keputusan berdasarkan data yang menghasilkan pertumbuhan bisnis.

Penting untuk diperhatikan, jika Anda tidak melakukan tiga hal tersebut (track/lacak, pahami, dan act/bertindak), berarti Anda hanya mengorek permukaan dari apa yang dapat Anda capai sebagai digital marketer.

Panduan strategi Web Analytics ini akan mengajari Anda cara melakukannya dengan TEPAT, bahkan jika Anda tidak memiliki pengalaman analytics sama sekali.


Cara Membuat Strategi Web Analytics Yang Kuat

Saya tidak tahu bagaimana dengan Anda, tetapi pertama kali saya membuka Google Analytics, saya ketakutan.

Mengintimidasi!

Saya pikir akan memiliki semua data yang saya butuhkan untuk memahami apa yang terjadi dalam bisnis saya…

… tapi hal itu tidak berjalan seperti yang saya kira.

Expektasi: Di ujung jari saya, saya akan memiliki data untuk memahami dengan tepat siapa pengunjung situs, dari mana mereka berasal, dan apa yang mereka lakukan di situs saya.

Realita: Saya meringkuk seperti bola, menangis, dan tidak membuka Google Analytics lagi selama beberapa bulan.

Untuk waktu yang lama, saya mengalami trauma Web Analytics.

Masalahnya, ada begitu BANYAK data di Google Analytics, dan saya tidak tahu harus memulai dari mana.

Saya masuk ke Google Analytics dan mencoba memahami apa yang sedang terjadi dan beberapa jam kemudian keluar dengan perasaan seperti belum belajar apa-apa.

Setelah berbicara dengan puluhan digital marketer, saya belajar bahwa saya bukanlah satu-satunya orang yang mengalami masalah ini.

Tantangan terbesar strategi Web Analytics adalah mengatasi beban yang menghalangi Anda menggali wawasan dari data dan membuat keputusan yang dapat mengembangkan bisnis Anda.

Untungnya, ada solusinya:

Daripada mencoba melacak dan memahami ratusan metrik pada saat bersamaan, Anda bisa mendapatkan hasil yang sangat besar untuk bisnis dengan terus berfokus pada 5 metrik atau kurang.

Jika baru memulai, Anda dapat melakukannya dengan mengikuti kerangka kerja ini:

  1. Pelajari cara kerja Web Analytics tracking pada dasarnya
  2. Pahami AABC Analytics
  3. Buat measurement plan (rencana pengukuran)
  4. Terapkan measurement plan (rencana pengukuran)

Mari kita gali masing-masing berikut ini.


Pahami Cara Kerja Web Analytics Tracking

Banyak digital marketer membuat kesalahan dengan beralih ke Web Analytics tanpa memahami bagaimana pengunjung situs web dilacak.

strategi web analytics

Memang terdengar sedikit teknis, tetapi Anda tidak perlu menjadi developer untuk memahami strategi Web Analytics.

Di sisi lain, jika Anda meluangkan waktu mempelajari Web Analytics, semuanya akan menjadi 10x lebih mudah.

Untuk menguasai strategi Web Analytics, diperlukan Web Analytics tool seperti Google Analytics yang harus Anda ketahui cara kerjanya.

Lalu, bagaimana cara kerja Google Analytics?

Cara kerja Web Analytics tool seperti Google Analytics dapat diringkas dalam tiga langkah dasar:

1. DATA COLLECTION

Untuk menggunakan Google Analytics, pemilik situs web atau webmaster perlu menginstal tracking code (kode pelacakan) di situs mereka.

strategi web analytics

Kode ini mengumpulkan interaksi pengunjung yang terjadi di situs tersebut seperti page visited (halaman yang dikunjungi), klik pada elemen halaman tertentu, atau bahkan purchase transaction (transaksi pembelian).

Elemen penting dari tracking code adalah mampu membedakan satu pengunjung dari lainnya. 

Sebagai contoh, apakah dua halaman dikunjungi oleh satu pengguna atau berbeda.

Untuk melakukannya, tracking code menyimpan cuplikan kecil kode, yang disebut “cookie”, di setiap browser pengunjung Anda (seperti Google Chrome, Firefox, Safari, dll.)

Anda dapat menganggap cookie ini sebagai name tag yang memiliki nama anonim tetapi unik di dalamnya dan terkait dengan browser tertentu.

2. DATA TRANSMISSION

Selanjutnya, tracking code mengirimkan data interaksi bersama dengan informasi yang dimilikinya tentang pengguna ke Google Analytics.

3. DATA PROCESSING

Terakhir, Google Analytics mengambil semua data yang diterima, menghitung metrik, dan menyajikan data dalam bentuk laporan.

Laporan ini adalah apa yang Anda lihat ketika masuk ke akun Google Analytics Anda.

strategi web analytics


Pahami AABC Analytics

Ketika pertama kali membuka Google Analytics, mungkin Anda sulit memahami semua laporan dan metrik yang disajikan.

Untungnya, laporan ini diatur dalam kelompok yang membantu:

  • A – Audience/Penonton
  • A – Acquisition/Akuisisi
  • B – Behavior/Perilaku
  • C – Conversion/Konversi

Kelompok AABC memetakan metrik dan laporan dengan cara mempermudah menganalisis kinerja digital marketing funnel Anda.

(Untuk menyegarkan kembali ingatan Anda tentang digital marketing funnel, cek panduan Digital Marketing Funnel Strategi.)

Laporan audience menyertakan metrik tentang siapa pengunjung Anda, yang dapat membantu menentukan target persona Anda.

Ini termasuk data seperti usia, jenis kelamin, lokasi, bahasa, dan minat.

Laporan akuisisi memberi tahu dari mana pengunjung Anda berasal. Ini berguna dalam menganalisis kinerja top of funnel Anda.

Ini termasuk laporan tentang sumber traffic atau kinerja campaign tertentu (seperti  Facebook Ads).

strategi web analytics

Laporan Behavior/perilaku mengajari Anda apa yang dilakukan pengunjung setelah mereka berada di situs Anda. Data ini penting untuk memahami middle dan bottom of funnel Anda.

Ini termasuk laporan seperti landing dan exit page paling populer atau alur perilaku (behavior) paling umum dalam situs web Anda.

 

Laporan konversi menunjukkan seberapa penting konversi terjadi di situs Anda. Anda akan menggunakan data ini untuk menganalisis middle dan bottom of funnel Anda.

Ini termasuk laporan tentang rasio konversi sasaran (goal conversion rate), pendapatan (revenue), atau penjualan (sales) per produk.

Luangkan waktu untuk membiasakan diri dengan berbagai laporan dalam setiap kelompoknya.

Anda tidak perlu memahami atau bahkan menggali lebih dalam masing-masing kelompok, tetapi memiliki pengetahuan tentang apa yang tersedia di dalam tool adalah dasar untuk langkah selanjutnya dalam membuat strategi Web Analytics.


Buat dan Terapkan Measurement Plan

Di sinilah hal-hal mulai menjadi menarik dalam menerapkan strategi Web Analytics.

Kenapa demikian?

Karena measurement plan Anda adalah dokumen sederhana yang memungkinkan Anda memiliki fokus tanpa henti pada apa yang benar-benar penting bagi bisnis Anda.

Measurement plan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan strategi Web Analytics yang kuat bagi keberhasilan bisnis Anda.

Dengan menerapkan measurement plan dalam strategi Web Analytics, Anda dapat dengan cepat menentukan kondisi seluruh bisnis Anda dalam beberapa menit, mengidentifikasi ketika ada yang salah, dan bahkan mengetahui apakah campaign memiliki dampak positif …

… semua hal bisa memakan waktu berjam-jam jika Anda tidak mengikuti kerangka kerja ini. 

Untuk membuat measurement plan, Anda perlu melalui empat langkah:

  1. Tentukan tujuan bisnis Anda
  2. Identifikasi proxy untuk tujuan bisnis tersebut
  3. Pilih KPIs untuk track performance (melacak kinerja)
  4. Buat segmen yang relevan

Jika ini pertama kalinya Anda membuat measurement plan, pastikan membuatnya untuk digital marketing funnel Anda.

Mari kita bahas masing-masing berikut ini dengan menggunakan contoh bisnis yang menawarkan pengiriman karangan bunga di Jakarta — kita menyebut bisnis ini “Anita Flower Delivery / Pengiriman Bunga Anita”.

Jika ingin mengikutinya, klik di sini untuk mendapatkan salinan measurement plan template.

1. TETAPKAN GOALS ATAU TUJUAN BISNIS ANDA

Langkah pertama adalah mencari tahu apa tujuan bisnis yang paling penting.

Setelah membuat measurement plan untuk digital marketing funnel, selanjutnya Anda akan menentukan tujuan terpenting dalam setiap tahapan funnel.

digital marketing funnel

Anda hanya diperbolehkan memilih satu tujuan dalam setiap tahapan funnel.

Sebagai contoh bisnis kami, Anita Flower Delivery, ini akan menjadi tujuan kami dalam setiap tahapan funnel:

  • Top of funnel goal: Meningkatkan visibilitas dan kesadaran bisnis kami di Jakarta
  • Middle of funnel goal: Mendapatkan lead dari orang-orang yang tertarik dengan pengiriman bunga
  • Bottom of the funnel goal: Menghasilkan penjualan (sales)
  • Monetisasi, retensi, dan love goal: Meningkatkan loyalitas pelanggan

Kami baru saja memulai, tetapi jika Anda mengikuti, measurement plan Anda sejauh ini akan terlihat seperti ini:

Sebagian besar pemilik bisnis terlalu fokus hanya pada tujuan bottom of funnel: Sales atau Revenue.

Jika melakukan ini, Anda akan tahu kapan penjualan naik atau turun, tetapi akan sulit mengetahui alasannya.

Dengan memetakan tujuan untuk setiap tahapan funnel, Anda akan mendapatkan gambaran lengkap tentang kondisi bisnis Anda.

Dengan strategi Web Analytics ini, Anda dapat memperbaiki masalah (seperti penurunan jumlah lead yang terkumpul) bahkan sebelum hal itu mulai merugikan keuntungan Anda.

2. IDENTIFIKASI PROXIES UNTUK TUJUAN BISNIS ANDA

Setelah memilih tujuan bisnis Anda yang paling penting, sekarang saatnya menemukan proxy untuk masing-masing tujuan.

Tujuan bisnis adalah tujuan aspirasional yang besar — ​​karena itu, tujuan tersebut juga tidak jelas.

Lagi pula, Anda tidak bisa benar-benar mengukur “visibilitas” atau “loyalitas pelanggan”.

Proxy membantu Anda memecahkan masalah “ketidakjelasan” ini.

Nah… penasarankan, apa sebenarnya Proxy itu?

Proxy adalah tindakan atau peristiwa yang terjadi di situs Anda dan membantu menerjemahkan tujuan tersebut menjadi sesuatu yang dapat diukur.

Sebagai contoh, proxy untuk “visibilitas” dapat berupa berapa banyak traffic baru yang didapat situs web Anda; proxy untuk “loyalitas” bisa menjadi jumlah pelanggan tetap.

Untuk menyederhanakannya, gunakan maksimal dua proxy per tujuan bisnis.

Jika kami mencoba menemukan proxy untuk contoh bisnis kami, Anita Flower Delivery, kami mungkin mendapatkan sesuatu seperti ini:

  • Top of Funnel Goal: Meningkatkan visibilitas dan kesadaran akan bisnis kami di AS
    • Proxy: Traffic dari pengunjung baru
  • Middle of funnel goal: Mendapatkan lead dari orang-orang yang tertarik dengan pengiriman bunga
    • Proxy: Pendaftaran email
  • Bottom of funnel goal: Menghasilkan penjualan/sales
    • Proxy: Penjualan
  • Monetisasi, retensi, dan love goal: Meningkatkan loyalitas pelanggan
    • Proxy: Pembelian berulang (repeat purchase)

Measurement plan kami sekarang akan terlihat seperti ini:

Diperlukan kreativitas untuk mengetahui proxy tujuan bisnis, tetapi seiring waktu, Anda akan menjadi lebih baik dalam melakukan strategi Web Analytics ini.

Sama seperti langkah sebelumnya, memilih proxy memaksa Anda fokus agar pengunjung situs Anda melakukan beberapa event atau tindakan saja — jika ada yang tidak terdaftar, Anda tidak seharusnya menghabiskan waktu atau sumber daya untuk melakukannya.

3. PILIH KPI UNTUK TRACK PERFORMANCE (MELACAK KINERJA)

Pada tahap ini, Anda telah menuliskan tujuan bisnis yang paling penting dan mengidentifikasi proxy untuk mempermudah mengukur tujuan tersebut.

Sekarang saatnya menentukan KPI untuk setiap proxy.

KPI memungkinkan menerjemahkan tindakan di situs Anda (alias proxy) ke dalam metrik yang dapat Anda temukan dan baca dengan mudah menggunakan Google Analytics.

Dengan kata lain, Anda menerjemahkan kata menjadi angka.

Sebagai contoh, katakanlah Anda ingin mengukur jumlah “pendaftaran email”.

Jika memiliki formulir di situs Anda dimana user / pengguna dapat memasukkan email mereka untuk mendaftar ke newsletter Anda atau mengunduh freebie, cara melakukannya:

  • Anda dapat melacak jumlah pengunjung yang mengklik tombol untuk mengirimkan formulir
  • Anda dapat melacak jumlah pengunjung yang mengunjungi thank you page (halaman terima kasih) setelah mengirimkan formulir

Salah satunya adalah KPI yang bagus untuk pendaftaran email karena Anda dapat dengan mudah mengatur dan melihatnya di Google Analytics.

Untuk membuatnya tetap sederhana, Anda harus tetap berpegang pada maksimal tiga KPI per tujuan bisnis.

Jika memilih KPI untuk contoh bisnis kita, Anita Flower Delivery, mungkin akan mendapatkan sesuatu seperti ini:

  • Proxy: Traffic dari pengunjung baru
    • KPI: Jumlah pengunjung baru
    • KPI: Persentase pengunjung baru
  • Proxy: Pendaftaran email
    • KPI: Kunjungan ke thank you page
  • Proxy: Penjualan
    • KPI: Total pendapatan
    • KPI: Jumlah transaksi
  • Proxy: Pembelian berulang
    • KPI: Nilai umur pelanggan
    • KPI: Jumlah rata-rata transaksi per pengguna

Jika Anda mengikuti, measurement plan Anda akan terlihat seperti ini:

KPIs menghilangkan banyak ketidakpastian seputar apakah Anda mencapai tujuan bisnis atau tidak.

Jika ingin tahu bagaimana bisnis Anda berjalan pada tahap funnel tertentu, yang perlu Anda lakukan hanyalah membuka Google Analytics dan memeriksa beberapa KPI.

4. BUAT SEGMEN YANG RELEVAN

Pada tahap ini, Anda telah menemukan tujuan bisnis, mengidentifikasi proxy untuk tujuan tersebut, dan menghasilkan KPIs yang memudahkan mengukur kesuksesan di Google Analytics.

Jika sudah sampai sejauh ini, berarti Anda sudah memiliki strategi Web Analytics yang lebih baik daripada 99% bisnis di luar sana.

Selamat!

Dengan demikian, langkah terakhir dalam strategi Web Analytics ini adalah yang akan membawa Anda ke posisi teratas dari 1% analis web itu.

Tahukah Anda, apa itu segmen?

Segmen adalah metode memilih atau mengecualikan kelompok pengunjung tertentu selama analisis data Anda. 

Tidak setiap pengunjung situs web sama.

Di sebagian besar situs web, Anda akan menemukan:

  • Mobile vs. desktop user
  • Pengunjung baru vs. pengunjung kembali (returning visitor)
  • Customer vs. non-customer
  • Paid traffic (traffic berbayar) vs. organic traffic vs. social traffic vs. email traffic
  • Pengunjung yang tertarik dengan jenis produk tertentu
  • Pengunjung di berbagai tahapan funnel

Dan ini baru sedikit.

Menyegmentasikan pengunjung memungkinkan Anda menemukan tren atau wawasan yang mungkin terlewatkan karena hanya melihat gabungan dari semua data Anda.

Sebagai contoh, Anda dapat menemukan bahwa mobile user lebih sering membeli daripada desktop user. 

Atau mungkin pelanggan saat ini (current customer) terjebak pada titik tertentu dalam proses pembelian.

Segmen tidak spesifik untuk tujuan bisnis, melainkan cara menganalisis keseluruhan bisnis Anda melalui lensa sekelompok pengunjung situs web tertentu.

Jika memilih segmen untuk contoh bisnis kami, Anita Flower Delivery, mereka mungkin terlihat seperti ini:

  • Segmen # 1: Mobile user
  • Segmen # 2: Pengunjung paling berharga (seperti pengunjung yang melihat halaman pembayaran / checkout page tetapi tidak membeli)
  • Segmen # 3: Pengunjung diarahkan oleh campaign iklan digital
  • Segmen # 4: Pelanggan lama (existing customer)

Jika Anda ikuti dari awal, ini melengkapi measurement plan kami dan akan terlihat seperti ini:

 

Measurement plan tidak hanya menyederhanakan cara Anda berpikir tentang analytics, tetapi juga memaksa Anda untuk memfokuskan semua upaya digital marketing Anda.

  • Jika campaign yang Anda jalankan tidak secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi metrik pada measurement plan Anda, mungkin itu adalah tanda Anda tidak boleh melakukannya.
  • Sebaliknya, jika Anda menghabiskan banyak waktu dan sumber daya mencoba meningkatkan metrik yang tidak ada dalam rencana, Anda harus memikirkan apakah metrik ini harus menggantikan metrik lain yang ada dalam measurement plan.

Terapkan Measurement Plan Anda

Setelah memiliki rencana, sekarang saatnya untuk menerapkannya sehingga Anda dapat dengan mudah melacak hal-hal ini di dalam Google Analytics.

Dalam beberapa kasus, Anda dapat dengan mudah menemukan metrik di Google Analytics tanpa perlu menyiapkan apa pun.

Sebagai contoh, ini kasus metrik seperti user, user baru, % user baru, bounce rate, atau pageviews.

Dalam kasus lain, Anda mungkin perlu menyiapkan peristiwa khusus atau tujuan Google Analytics.

Catatan: Saat menyebutkan tujuan Google Analytics, kami tidak mengacu pada tujuan bisnis dalam measurement plan Anda. Google Analytics mendefinisikan “tujuan” sebagai tindakan atau peristiwa (event) yang mengukur seberapa baik situs atau aplikasi Anda memenuhi target tujuan Anda. Dalam kasus measurement plan, Anda dapat memilih menyiapkan beberapa KPI Anda sebagai tujuan Google Analytics.

Sebagai contoh, jika measurement plan Anda menyertakan KPIs seperti klik tombol, session time, purchase, atau pages per session, Anda harus menyiapkannya secara manual.

Setelah menyiapkannya, Google Analytics secara otomatis menghitung beberapa metrik bermanfaat lainnya seperti rasio konversi per tujuan atau pendapatan per channel.

Ini mungkin bagian yang paling menantang secara teknis dari strategi Web Analytics. 

Setelah menyiapkan KPIs, sekarang saatnya membuat beberapa segmen, untuk mempelajari cara melakukannya, lihat referensi ini:

Jika Anda buntu, baca posting blog ini untuk mendapatkan inspirasi tentang segmen yang bisa Anda buat:

Terakhir, Anda harus melacak setiap effort yang dilakukan perusahaan untuk mengarahkan traffic ke situs Anda, memungkinkan untuk mengidentifikasi campaign dan menganalisis kinerjanya. 

Anda dapat melakukannya dengan menggunakan parameter UTM di URL campaign Anda.

Itu dia! 

Anda telah membuat dan menerapkan measurement plan yang komprehensif untuk seluruh digital marketing funnel Anda.

Kerangka kerja sederhana dan kuat ini memungkinkan Anda fokus pada apa yang benar-benar penting, menggunakan data untuk membuat keputusan lebih baik dan mengembangkan bisnis Anda.

Setelah memahami dan yakin sudah melacak apa yang benar-benar penting, Anda dapat mulai menerapkan kerangka kerja yang sama ke area digital marketing tertentu.

Sebagai contoh, Anda dapat menggunakan kerangka measurement plan untuk mengevaluasi digital marketing channel tertentu: marketing content, email marketing, digital ads, SEO, dan social media.


Cara Membaca Laporan Web Analytics

Memahami semua laporan dalam Google Analytics bisa sangat menantang pada awalnya.

Menjelaskan satu per satu secara rinci akan membuat bacaan yang sangat panjang dan membosankan.

Kami berjanji tidak akan melakukan itu kepada Anda.

Sebaliknya, kami akan melakukan sesuatu yang lebih baik.

Kami akan mengajari beberapa prinsip dasar yang memungkinkan Anda dengan mudah memahami semuanya sendiri (tanpa perlu menghafal puluhan definisi).

“Mengajari seseorang untuk memancing,” bukan?

Perbedaan Antara Metrik dan Dimensi

Metrik dan dimensi adalah dua elemen dasar dari laporan Google Analytics.

Namun, tahukah Anda apa perbedaannya?

Sederhananya, dimensi adalah variabel kualitatif (hal-hal yang tidak dapat dihitung atau ditambahkan), sementara metrik adalah variabel kuantitatif (yang dapat dihitung dan ditambahkan).

  • Contoh dimensi: Lokasi, jenis kelamin, URL, nama produk
  • Contoh metrik: Jumlah user / pengguna, jumlah pageview / tampilan halaman, revenue / pendapatan, rasio konversi

Dalam kebanyakan kasus, Anda akan melihat dimensi di kolom kiri tabel dan metrik di sisi kanannya:

Anda dapat melihat mengapa kedua analisis web harus dapat ditindaklanjuti.

Tanpa dimensi, metrik hanya akan menjadi angka tanpa konteks. 

Sebaliknya, tanpa metrik dimensi hanya akan menjadi daftar item.

Jadi, kesimpulannya adalah metrik dan dimensi sama pentingnya dalam strategi Web Analytics.


Tiga Metrik Dasar Google analytics

Ada puluhan metrik Google Analytics. 

Untungnya, Anda tidak perlu mengingat dengan tepat apa artinya masing-masing atau bagaimana penghitungannya.

Sebaliknya, Anda dapat memahami sebagian besar metrik dengan memahami tiga metrik dasar Google Analytics: user / pengguna, session, dan pageview.

Kedengarannya sederhana, tapi mari kita gali lebih dalam untuk memahami ini.

Katakanlah kami memiliki skenario tentang user yang datang ke situs Anda selama beberapa hari:

Pada hari ke-1, user bernama Tommy mengunjungi situs Anda sekali dan melihat homepage Anda.

Dalam hal ini, matematikanya sangat sederhana. Ada satu user (Tommy), satu session (satu kunjungan), dan satu pageview (hanya homepage).

Pada hari ke-2, Tommy mengunjungi situs Anda sekali lagi dan melihat homepage, posting blog, dan sales page Anda.

Masih cukup mudah, bukan?

Hari ke-2 memiliki satu user (Tommy), satu session (satu kunjungan), dan tiga pageview (homepage, posting blog, dan sales page).

Namun yang menarik adalah apa yang terjadi ketika Google Analytics menyajikan total.

Session dan pageview ditambahkan, tetapi user tidak. 

Itu karena Google Analytics tahu (berkat tempat cookie di browser) bahwa Tommy-lah yang kembali ke situs Anda dan bukan user yang berbeda.

Itulah mengapa “user” adalah metrik yang jauh lebih baik daripada session atau pageview untuk menilai pertumbuhan traffic.

Akhirnya, pada hari ke-3, Tommy mengunjungi situs Anda sekali di pagi hari dan sekali lagi di malam hari, dan melihat homepage Anda, serta lima postingan blog yang berbeda.

Anda mungkin sudah tahu apa yang terjadi.

Google Analytics akan menghitung satu user (Tommy), dua session (kunjungan di pagi dan malam hari), dan enam pageview (homepage dan lima posting blog).

Sekarang, mari kita lihat apa yang terjadi jika seorang pria lain, Chris, juga mengunjungi situs Anda dalam periode waktu yang sama:

  • Hari 1: Chris mengunjungi situs Anda sekali dan melihat tiga sales page
  • Hari 2: Chris tidak mengunjungi situs Anda
  • Hari 3: Chris mengunjungi situs Anda dan melihat homepage

Dalam kasus ini, jumlah total user ditambahkan karena masing-masing dari mereka diidentifikasi oleh Google Analytics sebagai user unik. 

Plus, semua session dan pageview hanya ditambahkan.

Setelah memahami perbedaan user, session, dan pageview, akan lebih mudah memahami metrik lainnya.

Misalnya, setelah melihat contoh di atas, mudah untuk memahami metrik “page per session”, merupakan jumlah rata-rata page yang dilihat setiap user pada session tertentu. 

Dalam kasus ini, page per session akan menjadi 2,3 (14 pageview dibagi 6 session.)

Terakhir, jika menemukan metrik yang tidak dipahami, Anda dapat dengan mudah menemukan definisi dan informasi lebih lanjut tentang itu langsung di dalam Google Analytics:

Selanjutnya, mari kita lihat tool yang akan Anda perlukan untuk menerapkan strategi Web Analytics Anda.


Tools Terbaik Untuk Membantu Strategi Web Analytics

Sepertinya ada 20 tool baru diluncurkan setiap hari yang menjanjikan membuat strategi Web Analytics menjadi lebih sederhana dan memungkinkan menemukan wawasan secara otomatis guna mengembangkan bisnis secara besar-besaran.

Beberapa di antaranya adalah versi downgrade-nya Google Analytics, sementara lainnya adalah tools yang terlalu canggih dan mungkin tidak Anda perlukan kecuali jika Anda seorang analytics expert di perusahaan besar.

Rekomendasi kami, hindari hal ini sampai Anda benar-benar mempelajari cara menggunakan tool dasar Web Analytics dengan benar.

Beberapa perusahaan terbesar dan paling menguntungkan di dunia menggunakan Google Analytics untuk menginformasikan pengambilan keputusan mereka. 

Saya punya perasaan lucu, bahwa Anda akan baik-baik saja tanpa tool lain itu.

Untungnya, jika seorang pemula, hanya ada dua tool yang benar-benar perlu Anda gunakan dalam strategi Web Analytics:

  • GOOGLE ANALYTICS

Web Analytics tool paling populer di dunia. Google Analytics dapat berfungsi untuk kebutuhan analytics bisnis kecil hingga perusahaan besar.

Lihat Tampilan Google Analytics

  • GOOGLE TAG MANAGER

Ini adalah tool penting untuk digunakan bersama dengan Google Analytics. Dengan Google Tag Manager, memudahkan memasang Google Analytics di situs Anda dan menyiapkan tracking khusus tanpa perlu menyentuh satu baris kode pun.

Lihat Tampilan Google Tag Manager


Ahlinya Strategi Web Analytics & Blog Yang Wajib Diikuti

Diskusi dan blog tentang strategi Web Analytics cenderung menjadi sangat teknis & cepat, sehingga menyulitkan pemula untuk masuk ke disiplin ini.

Untungnya, beberapa orang bekerja membuat konten hebat yang membantu pemula dan expert memahami strategi Web Analytics.

Berikut beberapa favorit kami:

  • AVINASH KAUSHIK

Mungkin inilah Web Analytics expert paling terkenal di dunia.  Dia telah menulis posting blog yang akhirnya menjadi dasar bagaimana orang berpikir tentang Web Analytics. Isinya tidak terlalu teknis, melainkan sangat strategis dan mudah dicerna.

Lihat blog Avinash Kaushik

  • JEFF SAUER

Salah satu Web Analytics expert favorit kami di luar sana. Jeff adalah konsultan sekaligus instruktur analytics, pembuat konten yang isinya membahas topik-topik rumit dan membuatnya mudah dipahami oleh Web Analytics pemula & menengah.

Lihat blog Jeffalytics

  • GOOGLE ANALYTICS HELP CENTER

Jika mengalami masalah dalam memahami bagaimana aspek tertentu dari cara kerja Google Analytics, ini haruslah menjadi hal pertama yang Anda periksa. Tim Google Analytics telah menghabiskan waktu bertahun-tahun membangun perpustakaan dokumentasi besar-besaran mencakup sebagian besar dari apa yang mungkin dibutuhkan seorang pemula untuk menggunakan tool tersebut dengan benar.

Lihat Google Analytics Help Center

  • MEASURE SCHOOL

Jika mencari tutorial video yang mudah dan up to date tentang apapun terkait Google Analytics atau Google Tag Manager, kemungkinan besar Anda akan menemukan bahwa Julian dari Measure School telah membuatnya.

Lihat Measure School YouTube Channel

  • SIMO AHAVA

Jika mencari konten yang lebih canggih di Google Tag Manager dan Google Analytics, Anda harus mengunjungi blog Simo Ahava. Ini bukan bacaan yang mudah bagi pemula, tetapi kami tidak dapat memberitahu Anda berapa kali kami mengalami masalah dengan penerapan strategi Web Analytics dan menemukan solusi yang tepat dalam blog Simo.

Lihat blog Simo


Menjadi Expert Dalam Pembuatan Strategi Web Analytics dengan Cepat

Seperti keterampilan digital marketing lainnya, latihan adalah satu-satunya cara untuk meningkatkan keterampilan Anda sebagai Web Analytics.

Saat menjadi pemula, Anda memiliki tiga opsi untuk mendapatkan pengalaman langsung:

  • Buat strategi Web Analytics untuk bisnis Anda sendiri

Jika sudah memiliki bisnis, Anda dapat menggunakan apa yang telah Anda pelajari untuk mengembangkannya.

  • Temukan bisnis dengan situs web yang ada, mendapatkan traffic, dan memungkinkan Anda membantu mereka dengan strategi Web Analytics dan memberi akses ke data situs web mereka (mungkin ini adalah bisnis tempat Anda bekerja, perusahaan teman, atau bisnis kecil di tempat tinggalmu.)
  • Jika tidak dapat menemukan bisnis yang ada untuk membantu, Anda juga dapat memulai situs web atau blog Anda sendiri dan mencoba mendapatkan traffic — kami tidak merekomendasikan rute ini untuk web analyst pemula karena  memakan waktu lama sebelum Anda mendapatkan data yang berarti untuk dianalisa.

Setelah mengetahuinya, gunakan kerangka kerja berikut:

Selesai membaca panduan strategi Web Analytics ini, tentu saja.

Hasil: Anda akan memiliki dasar yang kuat tentang bagaimana Web Analytics pada dasarnya bekerja — plus, bagian terakhir dari panduan strategi Web Analytics ini akan membantu Anda menghindari beberapa kendala umum bagi web analyst pemula.

Install Google Tag Manager. Lihat panduan berikut ini tentang cara menambahkan Google Tag Manager.

Hasil: Anda dapat dengan mudah memasang Google Analytics tracking code di situs manapun, menyiapkan event, dan konversi lanjutan hanya dengan menyentuh sebaris kode atau menyewa developer.

Install Google AnalyticsLihat panduan berikut ini tentang cara memasang Google Analytics ke situs Anda.

Hasil: Cukup jelas, bukan? Anda membutuhkan Google Analytics untuk melaksanakan apa yang telah Anda pelajari dalam panduan strategi Web Analytics ini.

Buat digital marketing funnel measurement plan untuk bisnis. Periksa bagian measurement plan dari panduan ini untuk mempelajari cara melakukannya (dan mendapatkan template measurement plan sederhana.)

Hasil: Anda akan memiliki dokumen sederhana yang menguraikan tujuan dengan jelas, proxy, KPI, dan segmen terpenting untuk bisnis. Anda akan menggunakan ini untuk menyederhanakan analisis dan fokus pada apa yang benar-benar menggerakkan jarum.

Terapkan measurement plan. 

Hasil: Anda akan menyiapkan akun Google Analytics untuk melacak dengan tepat metrik yang penting bagi bisnis Anda.


Perangkap: Hindari Kesalahan Strategi Web Analytics Ini

Analytics adalah topik yang sulit bagi banyak orang dan ada begitu banyak informasi di luar sana untuk dicerna oleh pemula.

Hal ini dapat membuat Anda melakukan kesalahan atau menghabiskan banyak waktu mencoba memahami hal-hal yang tidak terlalu membantu Anda.

Kami telah membuat daftar trap paling umum dalam menerapkan strategi Web Analytics untuk pemula — jadi Anda dapat menghindarinya.

1. SARAN YANG TERLALU TEKNIS

Banyak analytics expert suka mendapatkan saran yang super teknis dalam menerapkan strategi Web Analytics— terkadang terlalu berlebihan.

Ini tidak dimaksudkan dengan niat buruk. 

Banyak perusahaan yang mereka tangani memiliki sistem sangat rumit serta membutuhkan implementasi yang tidak jelas dan sangat teknis.

Saat berlangganan dengan sekumpulan buletin Analytics, wajar jika Anda merasa kewalahan dengan banyak konten dan takut mengacaukan sesuatu.

Namun, jika baru memulai, lebih baik tetap berpegang pada dasar strategi Web Analytics — ​​Anda secara alami akan mempelajari hal-hal yang lebih canggih saat diperlukan.

Aturan praktis: Jika ada sesuatu yang terlalu rumit dipahami setelah membaca panduan strategi Web Analytics ini, mungkin itu terlalu khusus untuk Anda khawatirkan sekarang.

2. VANITY METRICS

Ini salah satu perangkap yang sering sekali dilakukan pelaku bisnis dalam menerapkan strategi Web Analytics.

Banyak orang cenderung terlalu fokus pada metrik yang membuat mereka merasa nyaman, tetapi tidak benar-benar mempunyai dampak berarti dalam bisnis.

Ini disebut vanity metric (metrik kesombongan).

Hal-hal seperti raw traffic, social share, atau jumlah pageview adalah vanity metrik yang umum dalam strategi Web Analytics.

Itulah salah satu manfaat tetap berpegang pada measurement plan strategi Web Analytics — untuk menghindari metrik yang sia-sia dan fokus pada metrik yang penting.

3. MENCOBA SELALU MENYELAMI DATA LEBIH DALAM

Sangat mudah membuka Google Analytics dan menyelidiki rabbit hole sambil mencoba mencari tahu mengapa sesuatu terjadi.

Ini adalah sesuatu yang menyenangkan dan kami anjurkan untuk dilakukan — ini  juga merupakan cara yang bagus mempelajari lebih lanjut tentang strategi Web Analytics.

Namun, Anda harus menghindari melakukan ini setiap kali melihat data.

Secara umum, Anda harus melakukan pemeriksaan rutin (harian atau mingguan) pada metrik yang disertakan dalam measurement plan strategi Web Analytics dan melakukan penyelaman mendalam dengan lebih hemat (bulanan atau tiga bulanan).

Hal ini memungkinkan Anda menemukan tren dan wawasan mencakup periode waktu yang lebih signifikan daripada terjebak mencoba mencari tahu mengapa hal tertentu berubah dari satu hari ke hari berikutnya.

4. MENGANGGAP BISNIS ANDA BEDA DAN TIDAK BISA MENGGUNAKAN METODE INI

Orang-orang telah mengirimi kami email yang mengatakan hal ini begitu sering sehingga kami harus memasukkannya di sini.

Ini sering terjadi pada orang yang mencoba menerapkan strategi Web Analytics untuk bisnis fisik (mereka yang memiliki situs web), nirlaba, atau bisnis yang tidak menjual langsung melalui situs web (pelatihan langsung, konsultasi, medis, dll.)

Selama berencana menggunakan situs web untuk memperoleh hasil bisnis, Anda dapat menggunakan kerangka kerja yang dijelaskan dalam panduan strategi Web Analytics ini.

  • Strategi Web Analytics yang bisa diterapkan jika tidak melakukan penjualan melalui situs Anda adalah melacak konversi lain yang berarti seperti memesan telepon konsultasi, meminta penawaran, atau menjadwalkan pertemuan yang memang terjadi di situs Anda.
  • Jika tidak melakukan penjualan sama sekali, seperti organisasi nirlaba, strategi Web Analytics yang bisa Anda lakukan adalah melacak donasi (prinsipnya hampir sama).

Dalam penerapan strategi Web Analytics yang baik, sangat penting untuk tidak terjebak karena kasus spesifik Anda “berbeda”.

Jika hanya menggunakan sedikit kreativitas, saya yakin Anda bisa mengetahui strategi Web Analytics yang tepat bagi bisnis Anda.

Ryan Gondokusumo
Ryan adalah CEO dan Founder dari Sribu.com. 11 tahun pengalaman di management, product development, strategic dan digital marketing