7 Tantangan Kerja Online Yang Sering Tidak Disadari

Setiap pekerjaan pasti ada suka dukanya, begitu juga dengan kerja online. Memang tidak ada yang dapat menandingi kenyamanan bekerja di rumah sendiri, menentukan jam kerja sendiri, dan bisa mengambil cuti kapan saja.

Tetapi di sisi lain, para freelancer pasti memahami sulitnya menyusun jadwal secara rutin dan disiplin. Tanpa disadari, ternyata ada banyak tantangan dan halangan saat bekerja sebagai freelance. Berikut adalah 7 tantangan kerja online yang mungkin pernah Anda rasakan.

 

1. Ketika rumah Anda = kantor Anda

Bekerja di rumah bisa diartikan bekerja kapan saja. Lebih spesifiknya lagi, Anda sulit menentukan kapan untuk ‘pulang’ (selesai kerja). Banyak freelancer yang lupa waktu karena merasa sangat nyaman bekerja di rumah sendiri.

Via Giphy

 

2. Malas berdandan

Kerja online tidak mengharuskan kita untuk bertemu siapa-siapa. Semua bisa dilakukan di depan komputer tanpa harus memakai hem atau jas. Para freelancer pasti merasakan kenyamanan bekerja memakai t-shirt atau baju tidur. Akhirnya, ini menjadi kebiasaan buruk yang membuat malas berdandan atau merapikan diri.

Perlu diingat, akan ada saat dimana klien menginginkan wawancara lewat video call untuk mengenal Anda lebih dekat. Pastikan Anda tidak salah kostum.

Via Timeanddate

 

3. Bekerja serasa bertapa di puncak gunung

Karena kerja online dilakukan secara individual, interaksi sosial jadi berkurang. Tak jarang para freelancer merasa terisolasi dari kehidupan nyata. Ibarat orang yang sedang bertapa yang menyendiri tanpa ada manusia lain di sekitar kita.

Hal ini pula yang membuat para pekerja online menghargai pertemanan dan interaksi nyata. Sesibuk apapun, mereka akan rela meluangkan sedikit waktu untuk bertemu dengan orang-orang terdekat.

Via Giphy

Bukan berarti gila, tapi seringkali para pekerja online memutar musik keras-keras atau senyum-senyum sendiri saat menemukan sesuatu yang lucu di internet. Ya, karena siapa lagi yang bisa diajak bercanda waktu jam kerja?

Menjadi seorang pekerja online harus pandai menjalin pertemanan dengan orang-orang yang ada di industri yang sama. Selain bisa jadi tempat curhat karena paham akan kesulitan satu sama lain; kelak mereka juga dapat memperkenalkan Anda kepada calon klien yang membutuhkan jasa Anda.

4. Susah berkonsentrasi

Bila Anda seorang freelancer, Anda pasti tahu bagaimana rasanya jenuh dan bosan dengan pekerjaan setelah lama tenggelam dalam dunia digital. Akhirnya Anda browsing ini-itu yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan Anda. Sangat sulit untuk menahan diri tidak membuka Facebook atau membaca kolom gossip, apalagi tidak ada yang mengawasi. Sebenarnya ada banyak gangguan yang dirasakan oleh para pekerja online.

Menurut buku “Getting Started as A Freelancer”, ada banyak penyebab para freelancer susah berkonsentrasi. Ternyata gangguan tersebut bersumber dari hal-hal yang sederhana. Mulai dari anak yang menangis, pekerjaan rumah yang belum selesai, keinginan menonton acara TV hingga binatang peliharaan yang minta diajak bermain. Bahkan, “Diajak ngobrol oleh pasangan” masuk dalam daftar sumber gangguan yang mengurangi produktivitas.

Via Giphy

Jika ini menjadi tantangan terbesar Anda, Anda dapat menggunakan bantuan teknologi untuk meningkatkan produktivitas. Contohnya, mendengarkan lagu-lagu favorit atau men-download Productivity Owl, aplikasi yang menutup paksa tab-tab yang membuat Anda kurang produktif.

 

5. Dianggap tidak punya pekerjaan

Di Indonesia, jumlah pekerja online masih belum sebanyak pekerja kantoran. Meski sedang naik daun, pekerjaan ini masih ‘tidak lazim’ . Salah satu tantangan para freelancer adalah memiliki pekerjaan yang ‘tidak terlihat’ oleh orang yang ada di sekitar kita.

Seringnya berlama-lamaan di depan komputer banyak disalahartikan oleh orang-orang yang tidak memahami apa yang sebenarnya Anda kerjakan di depan layar. Kalau Anda bisa jalan-jalan ke mall di siang bolong, orang lain pun akan menganggap Anda sebagai seorang pengangguran. Bahkan label Freelancer itu sendiri menjadi stereotip yang diartikan “tidak mapan”, “tidak tetap”, dan “tidak punya penghasilan besar”.

Via Giphy

 

6. Gangguan teknis

Saat ini, mudah sekali untuk panik ketika membaca kalimat “Kuota internet Anda sudah habis.” Tak dapat dipungkiri, internet menjadi tumpuan aktivitas dan jalannya sebuah bisnis online. Kepanikan yang juga sering terjadi saat kerja online adalah ketika koneksi internet melambat. Meski begitu, para pekerja freelance umunya sudah terbiasa untuk menjadi technical support bagi diri sendiri dan memahami apa yang harus dilakukan agar internet kembali tersambung dengan cepat.

Via Giphy

 

7. Postur tubuh jelek

Dari 24.000 orang di 95 Negara, ‘postur tubuh yang berubah’ menjadi salah satu akibat dari kerja online. Hal ini dikarenakan para freelancer tidak benar-benar memiliki meja kerja khusus yang nyaman dan sesuai. Bekerja di meja makan atau di ruang keluarga, hingga duduk di lantai. Duduk dengan posisi yang tidak benar selama berjam-jam dalam lima hari seminggu bisa membuat postur tubuh menjadi jelek (membungkuk).

via Patheos

 

Sebuah online survey di Berlin menganalisa kondisi fisik 1.850 pekerja online yang berasal dari dari 50 Negara. 80% dari mereka mengaku mengalami gangguan fisik berupa sakit leher, punggung, hingga jari-jemari yang kaku akibat bekerja terlalu lama di depan komputer.

Buatlah tempat kerja yang nyaman seperti menambahkan laptop pad bila meja kurang tinggi, dan sering-seringlah berdiri untuk mengambil minum atau sekedar stretching untuk melemaskan otot-otot yang kaku. Anda juga dapat berkomitmen untuk beralih ke gaya hidup yang lebih sehat dengan menerapkan berbagai tips sehat ala Freelancer.

Tantangan bekerja secara online ini sering tidak disadari oleh para freelancer. Namun tidak terlambat untuk merubah cara kerja Anda menjadi lebih produktif, nyaman dan menyehatkan.

Tantangan freelancer manakah yang terberat menurut pengalaman Anda?

Ryan Gondokusumo
Ryan adalah CEO dan Founder dari Sribu.com. 11 tahun pengalaman di management, product development, strategic dan digital marketing